Intisari-Online.com -Ketika orangtua berbondong-bondong membelikan sepatu terbagus buat anaknya yang masih sangat kecil, Sam Murphy, pelari, pelatih, sekaligus kolumnis, menyebut bahwa bertelanjang kaki adalah yang terbaik untuk anak-anak, terlebih balita.
Sepatu terbaik untuk anak-anak adalah tidak ada sepatu sama sekali, tulisnya dalam sebuah artikel di The Guardian berjudul “Why barefoot is best for children”.
Tracy Byrne, ahli penyakit kaki yang mengkhususkan diri pada podopaediatrics, tulis Murphy, percaya bahwa memakai sepatu di usia yang terlalu muda dalam menghambat anak berlatih berjalan dan perkembangan otaknya. “Balita menjaga otak mereka lebih baik ketika bertelanjang kaki,” ujar Byrne.
Dengan berjalan kaki anak kecil akan lebih banyak untuk melihat ke tanah. Byrne percaya bahwa ini adalah salah satu cara untuk melatih keseimbangan si anak supaya tidak gampang jatuh. “Berjalan tanpa menggunakan alas kaki, bisa mengembangkan otot-otot dan ligamen kaki, meningkatkan kekuatan lengkungan kaki, meningkatkan proprioception (kesadaran terhadap ruang sekitar) dan memberi kontribusi untuk postur tubuh yang baik,” jelas Byrne.
Kaki manusia ketika lahir bukan miniatur dari kaki orang dewasa. Ia bahkan tidak mengandung tulang sama sekali dan terdiri atas massa tulang rawan, yang selama beberapa tahun, mengeras menjadi 28 tulang yang terdapat pada kaki manusia dewasa. Oleh karena itu, Byrne berharap, sepatu anak yang muncul harus menyertakan peringatan pemerintah.
“Sepatu-sepatu anak yang ada saat ini seperti batu bata kecil—terlalu kaku, terlalu kaku, tanpa fleksibilitas, dan bagian tumit terlalu tinggi yang membuat anak-anak harus menjinjit,” jelas ibu dua anak.
Lebih dari itu, Mike O’Neill, konsultan penyakit kaki dan juru bicara Society of Chiropodists and Podiatrists, menganggap bahwa orangtua telah menjadikan anak-anak mereka laiknya aksesoris fahion dan memakaikan sepatu yang semestinya tidak mereka pakai. Alih-alih bersepatu, yang paling baik bagi anak adalah tidak bersepatu. (The Guardian)