Intisari-Online.com – Suatu malam, saya meminta Tuhan untuk mengirimkan saya seorang istri. Saya mengatakan kepada Tuhan bukan hanya ingin seorang istri tetapi juga menjelaskan kepadaNya jenis istri yang saya cari.
Saya bilang, saya ingin seseorang yang baik, lembut, penuh kasih, tulus, damai, murah hati, penuh kasih sayang, pengertian, penuh gairah, hangat, cerdas, humoris, sensual, dan amanah. Saya bahkan menyebutkan hal-hal secara fisik. Dan seiring berjalannya waktu, saya menambahkan banyak hal untuk daftar keinginan hati mencari istri tersebut.
Hingga suatu malam, Tuhan mengatakan padaku dalam doa, “Nak, Aku tidak bisa memberikan apa yang kau minta untuk itu.”
Saya bertanya, “Mengapa tidak, Tuhan?”
Tuhan menjawab, “Karena hanya Akulah Tuhanmu dan Aku tahu kebenaran dan semua yang Aku lakukan adalah adil dan benar.”
Saya pun berkata, “Tuhan, saya tidak mengerti mengapa saya tidak bisa memiliki apa yang saya minta.”
Tuhan menjawab, “Kalau begitu Aku akan menjelaskan. Tidak akan adil dan benar bagiku bila memberikan kepadamu semua keinginanmu. Sangatlah tidak adil bagiku bila memberikan kepadamu orang yang mencintaimu jika kau kadang-kadang bisa menjadi tidak suka. Atau seseorang yang baik jika engkaupun bisa menjadi berarti baginya, seseorang yang mengampuni tapi engkau masih bisa menyimpan dendam, seseorang yang sensitif tapi engkau belum begitu peka, dll.”
Ia kembali berkata kepadaku, “Daripada membuang-buang waktu mencoba untuk menemukan seseorang atau berharap Aku akan memberikan seseorang dengan semua kualitas yang kau cari, izinkan Aku untuk mengambil waktu yang memungkinkan engkau menerima yang indah pada waktunya. Karena Aku tidak bisa memberikan kepadamu yang tidak mungkin bagimu.”
“Dan jika engkau mengizinkan Aku untuk bekerja pada semangatmu dan membentuk serta mencetak hatimu seperti yang Aku pilihkan, maka ketika engkau melihat yang Aku miliki untukmu, maka engkau akan mengatakan seperti yang Adam katakan ‘Dia adalah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku’. Engkau akan melihat dirimu dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu daging.”
Ingatlah selalu akan hal ini.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR