Tak Ada Satu Pun yang Tidak Punya Masalah

K. Tatik Wardayati

Editor

Tak Ada Satu Pun yang Tidak Punya Masalah
Tak Ada Satu Pun yang Tidak Punya Masalah

Intisari-Online.com – Chicha sedang duduk bercakung di beranda rumahnya. Di meja tergeletak ponselnya, yang masih menampilkan pesan terkini Tania, “Sori banget Cha, hubungan kita kayaknya ampe sini aja. Bla-bla-bla…” Chicha tahu penyebab sebenarnya dari pemutusan hubungan itu: Tania sudah berpindah ke lain hati.

Sakit hati, sedih, kecewa, campur aduk. Segala rencana yang sudah tersusun, buyar berantakan seperti kotak-kotak lego adiknya yang ia tendang barusan. Tak banyak pemula yang dalam setahun berhasil jadi penyelia. Ah, semua itu karena Tania. Tania yagn selalu bikin rindu.

“Why, why, why?” ia bangkit sambil menyambar ponselnya. Apa sih yang dilihat Tania pada Si Panjul itu? Tak mau diingatnya, saat berkali-kali Tania mengatakan, mereka kini jarang bersama lagi karena Chicha selalu sibuk bekerja. Ia marah. Kepada Tania. Kepada si Panjul. Kepada dunia. Kepada dirinya sendiri. Bahkan kepada awan yang begitu mendung.

Di jalan ia bertemu dengan penjaja buah yang sudah siap keliling. Lalu giliran tukang bubur yang teriakannya tak pernah absen, termasuk pada hari Minggu. Dan tak ketinggalan, bertemu juga dengan Opa Sarungsong yang rajin jalan-jalan pagi, meski satu kakinya diseret dengan sangat berat.

“Apa mereka semua itu tak merasakan, betapa gelapnya dunia saat ini?” Gugatnya. Dan pandangannya tertumbuk pada Toni, pemilik bengkel langganannya yang baru saja memarkir kendaraannya. Toni selalu tiba tepat pkl 6.30. “Hai, Chicha, enggak kerja nih?” sapa Toni sambil membuka pintu bengkelnya.

Chicha terpaksa melebarkan bibirnya, walau senyumnya garing. “Lagi enggak enak badan, Om,” sahutnya sekenanya. Toni mengamati dengan lebih saksama. Mata berpengalamannya merasakan sesuatu yang lain. “Enggak enak badan, atau enggak lain?” Bahasa tubuh Chicha memang berbicara: rambut dan pakaian acak-acakan, jenggot belum dicukur, warna hitam di bawah kelopak matanya, dan langkahnya yang gontai.

Toni mendekat dan merangkulnya, “Cha, di dunia ini ada milyaran manusia. Tanyalah apa ada satu saja yang tidak punya masalah. Kau bisa bangkit dan atasi masalahmu; atau membiarkan masalha itu menggilas kamu!”

Chicha menarik napas dalam-dalam, “Ya, Om.” (LW – Intisari September 2012)