Intisari-Online.com – Alkisah, seekor kelinci betina menuruni pegunungan untuk mencari beberapa butir jagung untuk makan malamnya. Ia begitu lapar, hingga tidak mendengar suara jangkrik atau katak bernyanyi di kolam. Dalam perjalanan menuruni lereng gunung, ia bertemu dengan tikus.
Kata Kelinci, “Halo, Tikus? Bagaimana kabarmu hari ini?”
Tikus menjawab, “Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?”
“Aku baik-baik saja,” kata Kelinci. “Aku hanya ingin mendapatkan jagung untuk makan malam. Aku sangat, sangat lapar, rasanya ingin makan seluruh ladang jagung.”
Tikus agak terkejut dan bertanya, “Apakah ada jagung di sekitar sini? Aku tidak tahu itu!”
“Ya, tentu saja!” jawab Kelinci, “Ada ladang jagung besar di dekat sini. Apa kau tidak tahu itu!”
Kata Tikus, “Benar-benar! Apakah kau mau membawa saya ke sana?”
“Tentu, mengapa tidak!” kata Kelinci.
“Mari kita pergi,” kata Tikus cukup bersemangat.
Berangkatlah mereka. Mereka menyeberangi jembatan kecil dan segera mencapai ladang jagung. Di sana mereka melihat banyak sekali, tongkol jagung kuning berair yang hampir jatuh dari batangnya. Mereka pun mulai makan tongkol jagung yang segar dan kruncy.
Karena mereka sibuk makan tongkol jagung, mereka tidak mendengar anjing menggonggong keras pada mereka. Anjing itu melihat mereka makan jagung dan berusaha mengejarnya. Mendengar anjingnya menggonggong begitu keras, pemilik pertanian keluar. Ia mencari tahu apa yang terjadi. Kelinci dan Tikus benar-benar ketakutan. Mereka berlari dan bersembunyi di balik pohon. Ketika pemilik pertanian itu pergi, mereka keluar lagi, dan mulai makan jagung itu lagi. Lalu, anjing itu keluar lagi dan mulai menggonggong lagi pada mereka.
“Mengapa kau makan jagung tuan saya?” tanya Anjing.
Kelinci menjawab, “Aku tidak tahu kalau ini adalah jagung tuanmu. Aku hanya ingin makan malam saja. Jadi saya mengajak Tikus.”
Anjing berkata, “Tidak, Kau tidak bisa makan jagung tuanku.”
“Apa yang harus kita makan?” tanya Kelinci.
Anjing memikirkan hal ini dan kemudian bertanya pada Kelinci, “ Apakah Kau suka kubis?”
“Ya, aku suka kubis,” kata Kelinci.
Anjing itu berkata lagi, “Kami memiliki banyak kubis dan tidak ada yang mau. Kau bisa memakannya.”
Tikus dengan cepat berkata, “Tapi, aku tidak suka kubis!”
Anjing bertanya kepada Tikus, “Apakah kamu suka keju?”
“Oh, ya! Saya suka keju,” jawab Tikus.
“Kau beruntung. Karena kami memiliki beberapa keju yang tidak dibutuhkan lagi,” kata Anjing.
Maka Anjing pun mengajak Kelinci dan Tikus ke gudang pertanian itu, yang terdapat banyak kubis dan banyak keju.
Kelinci dan Tikus pun memakan banyak kubis dan keju. Ketika mereka kenyang, mereka mengatakan terima kasih kepada anjing dan mulai kembali ke rumah.