3 Hal Sederhana Ini Ada di Sistem Transportasi Massal Singapura

Ade Sulaeman

Editor

3 Hal Sederhana Ini Ada di Sistem Transportasi Massal Singapura
3 Hal Sederhana Ini Ada di Sistem Transportasi Massal Singapura

Intisari-Online.com - Sebagai salah satu negara yang telah memiliki sistem transportasi massal yang baik, Singapura sangat memperhatikan seluruh aspek yang ada pada moda transportasinya.

Bahkan, mereka memperhatikan fasilitas "sederhana" yang tanpa disadari belum dilakukan di Jakarta.

Dalam kunjungan yang dilakukan bersama dengan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Selasa (21/1/2014), Kompas.com mengamati beberapa fasilitas sederhana di sistem transportasi massal Singapura yang baik diterapkan di Jakarta.

Berikut beberapa fasilitas tersebut:

1. Garis pembatas di depan pintu pemberhentian kendaraan

Garis pembatas di depan pintu pemberhentian kereta di stasiun MRT di Singapura

Di stasiun-stasiun MRT maupun halte bus di Singapura, tepat di depan pintu pemberhentian kendaraan dipasangi garis-garis yang membatasi antara penumpang yang akan keluar dan penumpang yang akan masuk. Garis untuk penumpang keluar berwarna hijau dan berada di tengah, sebaliknya, garis untuk penumpang masuk berwarna merah dan berada di kedua sisi garis hijau.

Penumpang yang sedang mengantre masuk tidak boleh menginjak garis hijau agar tidak menghalangi penumpang yang hendak keluar sehingga tidak akan terjadi aksi perebutan jalur antara penumpang yang keluar dan penumpang yang masuk ketika kendaraan berhenti.

2. Peta elektronik

Peta elektronik yang terdapat pada MRT di Singapura

Transportasi massal di Singapura dilengkapi peta elektronik yang berfungsi memberi petunjuk lokasi bagi penumpang yang ada di dalam kendaraan. Alat ini memberitahukan lokasi terkini penumpang dan berapa stasiun lagi yang harus dia lewati untuk mencapai tempat tujuan.

Alat bekerja makin maksimal karena didukung oleh suara pemberitahuan yang disampaikan melalui pengeras suara yang ada di dalam kendaraan. Dengan begitu, penumpang akan sangat terbantu, terutama penumpang yang bukan penduduk setempat, dan biasanya tidak hafal daerah yang dilewati.

Bus-bus baru transjakarta hanya dilengkapi pengeras suara, tetapi belum dilengkapi peta elektronik. Sementara itu, kedua alat tersebut belum sama sekali digunakan di KRL Commuter Line.

3. Kursi "permanen" untuk lansia, ibu hamil, ibu yang membawa anak, dan disabilitas

Kursi khusus di MRT Singapura yang diperuntukan bagi lansia, ibu hamil, ibu yang membawa anak, dan disabilitas

Di Singapura, kaum lansia, ibu hamil, ibu yang membawa anak, dan disabilitas tidak hanya dimanjakan melalui imbauan semata, tetapi mereka juga telah disiapkan kursi tetap. Di atas kursi tersebut tertulis "reserved seating".

Kursi tetap ini biasanya ditempatkan di titik-titik yang berada di pojok, tak jauh dari pintu keluar masuk. Kebanyakan warga tak akan menduduki kursi tersebut, meski dalam keadaan kosong.

Transportasi massal yang ada di Jakarta sebenarnya juga telah dipasangi pengumuman untuk hal serupa. Namun, belum sampai ke tahap penyediaan kursi secara permanen untuk empat golongan tersebut.

(Alsadad Rudi/kompas.com)