Intisari-online.com -Bosan dalam pekerjaan? Suntuk karena tenggelam dalam rutinitas yang itu-itu saja? Saatnya Anda jujur pada diri sendiri, apakah Anda sedang bosan dengan pekerjaan Anda?
Bila ya, mungkin inilah saatnya untuk pergi dan menemukan tempat kerja baru.
Namun sebelum Anda memutuskan lompatan besar ini, ada baiknya menyusun beberapa strategi.
(Baca juga:Untuk Para Perempuan Pekerja Kantoran, Begini Menghilangkan Nyeri karena Memakai Sepatu Hak Tinggi)
Kebanyakan orang terlalu cepat mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaan.
Tanpa pikir panjang, mereka menyebarkan surat lamaran dan CV ke portal lowongan kerja seperti menembakkan shotgun. Jeleknya, mereka tak tahu pekerjaan seperti apa yang mereka inginkan.
1. Apa yang sebetulnya Anda inginkan
Mulailah dengan mengevaluasi diri sendiri. Apa nilai-nilai yang Anda pegang, bagaimana Anda ingin bekerja, dan kegiatan apa saja yang membuat Anda antusias, walau tak dibayar.
Adalah penting untuk mengindentifikasi dan mengukur nilai-nilai utama Anda, karena hal itu akan berperan sebagai kompas. Dan saat Anda merasa hilang arah, nilai-nilai diri akan mengarahkan Anda kepada keputusan yang tepat.
(Baca juga:Catat! Inilah Jenis Huruf yang Terlarang untuk Digunakan saat Menulis CV)
2. Punya apa yang dibutuhkan?
Anita Attridge, executive coach dari Five O’Clock Club, menyatakan, ada dua aspek penting untuk dipertimbangkan saat seseorang ingin berganti pekerjaan.
“Yang pertama adalah mengerti betul tentang apa yang ingin ia lakukan; yang kedua, memahami apa yang boleh Anda lakukan di marketplace,” ujarnya.
Caranya? Refleksi diri dan lakukan penelitian.
3. Apa nilai jual saya?
Setelah mengenal apa yang Anda ingin lakukan, dan apa yang marketplace butuhkan, Anda perlu membuat daftar aset. Bukan aset berupa saham atau surat obligasi tentunya. Akan tetapi kemampuan atau nilai jual Anda.
Ingatlah, aset bukan hanya bicara soal kemampuan semata.
Skill atau kemampuan adalah satu di antaranya, tapi jangan lupakan kepribadian dan pengalaman. Catatlah semuanya itu di dalam catatan kecil, dan gunakan untuk meningkatkan nilai jual Anda saat berhadapan dengan HRD nantinya.
(Baca juga:Terus-terusan Sengaja Dibuat Gagal, Jangan-jangan Anda Korban Bullying di Kantor)
4. Siapa saya dahulu, siapa saya nantinya.
Bila dulu Anda bekerja di perbankan, dan kini ingin menjajal kemampuan di bidang akunting, maka kemampuan dan pengalaman Anda di tempat terdahulu bisa berguna.
Lain perkaranya bila dahulu Anda bekerja sebagai seorang desainer grafis, dan kini ingin menjadi seorang akuntan.
Kemampuan dan pengalaman Anda sebelumnya bisa jadi tak terpakai.
Walau tak 100% pasti, kemampuan dan pengalaman Anda di pekerjaan terdahulu akan memudahkan Anda untuk beradaptasi di pekerjaan baru nanti. Masa transisi pun jadi lebih mudah.
5. Prospek?
Memutuskan untuk bekerja di tempat yang baru bisa jadi salah satu keputusan dalam hidup. Apalagi, bila Anda tak lagi muda. Pastikan tempat kerja baru Anda memiliki prospek yang sesuai dengan keinginan Anda.
Coba pelajari budaya kerja di tempat baru, jumlah gaji yang ditawarkan, jam bekerja, hingga prospek kenaikan pangkat.
Tak semua tempat kerja yang terlihat top menjanjikan bayaran yang wah, dan tak semua tempat kerja yang terlihat kurang meyakinkan itu buruk.
(Baca juga:Tak Seperti Karyawan Pria, Psikologi Berpengaruh dalam Negosiasi Gaji Wanita)
Teri Hockett, pemimpin eksekutif situs karier perempuan, What’s For Work, menyatakan, “Ambil waktu untuk mempelajari seluk beluk perusahaan yang Anda sasar. Cari tahu siapa pengambil keputusannya, dan problematika apa yang sedang terjadi di dalamnya.”
Dengan menggunakan strategi ini, Anda tak perlu takut lagi melangkah menuju pekerjaan baru!
Soal ini Sun Tzu pernah bilang:
"Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu, maka kau akan memenangi seribu pertempuran." ~Sun Tzu # (Forbes)