Intisari-Online.com - Meski Anda tidak terlahir sebagai orang yang teroganisir, kabar baiknya, Anda ternyata bisa kok menjadi orang seperti itu. “Selain gen, hal itu bisa dipelajari,” kata Annette Reyman, presiden National Association of Professional Organizers dan CEO All Right Organizing and All Right.
Ada beberapa pola kebiasaan yang seringkali dilakukan orang yang terorganisir, yang dapat ditiru. Seperti yang dituliskan Huffingtonpost.com berikut ini:
Berorientasi pada Tujuan
Mereka tidak melakukan sesuatu sekadar untuk hiburan mereka sendiri, tapi karena suatu alasan. Dan mereka dapat dengan mudah melepaskan hal-hal yang tidak terhubung dengan tujuan tersebut.
Optimis
Reyman mengatakan, orang yang terorganisir cenderung lebih positif. Mereka memiliki sikap, “Saya bisa melakukannya!”.
Teliti
Seseorang dengan nilai kesadaran yang tinggi cenderung efisien, berorientasi pada prestasi dan disiplin, serta menunjukkan preferensi kegiatan yang direncanakan daripada spontan. Nah, orang yang terorganisir memiliki nilai spektrum yang sangat tinggi dalam hal ini.
Tidak Selalu Terbuka pada Ide-ide Baru
“Kita cenderung berpikir bahwa menjadi terorganisir dan rapi merupakan hal baik. Tapi sebenarnya ada juga sisi negatifnya,” kata Ballard. Studi tahun 2013 menunjukkan, bekerja di lingkungan kantor yang “messy” (kacau) lebihdapat memicu ide-ide kreatif daripada bekerja di ruang yang teratur.
Pengambil Keputusan
Orang yang terorganisir selalu mempertimbangkan banyak pilihan, memilih salah satu, lalu melakukannya tanpa mau melihat ke belakang lagi dan tidak peduli atau menyesal jika keputusannya salah.
Melepaskan Perfeksionisme
Semua tidak harus berjalan sempurna. Kadang, cukup baik atau hanya baik saja sudah cukupbagi mereka.
Capture, Calender, Contain
Kata Reyman, orang yang terorganisir menangkap segala sesuatu (capture) dari peristiwa atau ide-ide orang lain. Mereka lalu memasukkannya dalam daftar atau list (calendar). Setelah itu, melakukannya (contain).
(Ester/tabloidnova.com)