Intisari-Online.com - Karena tuntutan hidup tidak bisa ditawar-tawar lagi, sebagian orang rela mengubah pola hidupnya sehingga mirip kalong. Bekerja pada pada malam hari dan istirahat ketika matahari bersinar. Ini berbahaya bagi kesehatan. Inilah lima ancaman yang mengintai para pekerja shift, seperti dikutip dari besthealthmag.ca.
1. Pola tidur berantakan
Sepuluh persen dari pekerja shift mengalami masalah tidur, termasuk insomnia, hipersomnia, dan sulit untuk tetap terjaga pada jam kerja. Cara mengatasinya adalah dengan menggantikan waktu tidur malam Anda dengan tidur di siang hari – tidak peduli waktu Anda bersama keluarga menjadi kurang.
(Baca juga: Realistis dalam Memilih Sekolah Anak (1))
2. Berat badan meningkat
Selain itu, ancaman yang mengintai para pekerja shift adalah bekerja pada malam hari akan meningkatkan konsumsi makanan berkalori tinggi. Berat badan yang berlebih memicu masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Tapi problem ini bisa diatasi dengan membawa makanan dari rumah dan menghindari jajan.
3. Risiko keselamatan kerja
Risiko kecelakaan kerja bagi pekerja malam 50% lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja pagi. Cara mengatasinya adalah dengan menyediakan rekan kerja ketika Anda melakukan pekerjaan berisiko. Ketika lelah, istirahat dulu.
4. Masalah kehamilan meningkat
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pekerja malam berisiko keguguran 85% lebih tinggi daripada pekerja pagi. Selain itu, bekerja malam rentan dengan risiko kelahiran dini dan berat bayi di bawah normal. Cara mengatasinya adalah dengan cukup tidur ketika Anda sedang hamil. Periksakan ke dokter jika mengalami masalah tidur.
(Baca juga: Realistis dalam Memilih Sekolah Anak (2))
5. Risiko kanker meningkat
Menurut penelitian, pekerja malam berisiko lebih tinggi mengidap kanker payudara, usus besar, dan endometrium. Hal itu terkait dengan tingkat melatonin dalam tubuh. cara mengatasinya adalah degan konsultasi ke dokter.
Nah, itu tadi lima ancaman yang mengintai para pekerja shift. Semoga bermanfaat.
---
Tulisan ini ditulis oleh JB. Satrio Nugroho di Majalah Intisari edisi Extra Bugar 2013 dengan judul asli Tetap Bugar Meski Hidup Ala “Kelelawar”.