Mengabaikan Zakat, 1 dari 7 Tanda Keuangan yang Tidak Sehat

Ade Sulaeman

Penulis

7 Tanda Keuangan yang Tidak Sehat
7 Tanda Keuangan yang Tidak Sehat

Intisari-Online.com - Menjaga keuangan agar tetap sehat sama halnya dengan menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar. Salah satu cara untuk mengetahui sehat atau tidaknya kondisi tubuh adalah dengan mengenali gejala-gejala dari kondisi kesehatan tubuh yang buruk. Nah, hal yang sama juga perlu diterapkan ketika seseorang ingin mengenali kondisi keuangannya.

(Inilah 6 Kesalahan Dalam Mengatur Keuangan)

Itulah yang disampaikan Eko P. Pratomo dalam bukunya 50 Financial Wisdom. Menurut Eko, “Anda perlu tahu tanda-tanda adanya gejala kondisi keuangan Anda yang mulai tidak sehat atau mungkin malah sudah sakit.”

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mengetahui sehat atau tidaknya kondisi keuangan kita. Tentunya ada banyak sekali parameternya. Namun, menurut Eko ada tujuh gejala utama yang apabila muncul, kemungkinan besar kondisi keuangan keluarga kita tidak sehat.

(Empat Tips Memperbaiki Keuangan Pasca Liburan Akhir Tahun)

  1. Kita tidak dapat memenuhi kewajiban secara agama terkait dengan harta benda yang kita miliki (contohnya zakat untuk umat Islam dan perpuluhan bagi kaum Nasrani).
  2. Kita kerap kesulitan atau bahkan sudah tidak bisa menabung secara rutin. Dalam kondisi ini, biasanya pengeluaran (tanpa tabungan) sama atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan penghasilan.
  3. Ketiadaannya dana darurat yang jumlah minimalnya sebesar tiga kali pengeluaran bulanan Anda. Dana cadangan adalah dana yang disiapkan untuk kondisi darurat dan, tentunya, hanya digunakan dalam kondisi darurat.
  4. Jika memiliki kartu kredit, biasanya tidak mampu melunasinya setiap bulan sehingga harus mencicil, dengan bunga yang makin besar.
  5. Jika memiliki utang, kita kerap mengalami kesulitan untuk melunasinya, bahkan dengan cara mencicil.
  6. Memiliki saldo utang yang lebih besar dibandingkan dengan aset yang kita miliki.
  7. Tidak adanya perencanaan dan persiapan finansial untuk masa depan, misalnya untuk pendidikan anak atau saat pensiun kelak.
Nah, teliti kembali apakah Anda termasuk di dalamnya?

Artikel Terkait