Intisari-Online.com—Betul, kalau keluarga yang bahagia pasti memiliki ikatan batin yang kuat. Sebagai pemimpin dalam keluarga, orangtua berkewajiban untuk meningkatkan ikatan batin antar-anggota keluarga. Bagaimana caranya? Berikut 10 cara praktis meningkatkan hubungan dan ikatan batin dalam keluarga:
1. Jadwalkan waktu bersama keluarga (family time)
Buatlah waktu yang terjadwal, setidaknya seminggu sekali untuk seluruh anggota keluarga berkumpul melakukan aktivitas menyenangkan bersama. Dengan jadwal tertentu, semua anggota keluarga akan mengosongkan jadwalnya di hari itu.
2. Makan bersama
2 Penelitian menunjukkan bahwa makan bersama saat sarapan, makan siang, atau makan malam akan membantu meningkatkan komunikasi dalam keluarga. Sebisa mungkin usahakan untuk makan bersama keluarga setidaknya satu kali sehari. Jangan biarkan ada gangguan seperti ponsel di meja makan.
3 Berikan tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan rumah pada setiap anggota keluarga. Pilih salah satu pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bersama, misalnya membersihkan halaman.
4. Membuat misi keluarga
4 Mungkin terlihat seperti visi dan misi dalam pekerjaan, namun dalam keluarga juga diperlukan misi. Cobalah membuat misi kecil-kecilan yang harus dipenuhi oleh semua anggota keluarga. Misalnya, belajar tepat waktu, dll.
5. Memiliki rapat keluarga
5 Baik secara formal maupun nonformal, rapat keluarga penting dilakukan. Gunanya untuk saling mengenal satu sama lainnya, menyampaikan isi hati, mengevaluasi diri, dan membicarakan hal-hal penting terkait masa depan atau rencana-rencana ke depan.
Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont mengobarkan Perang Salib Pertama. Tujuan perang ini adalah merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari Kekhalifahan Islam.
22 November 1963: John F. Kennedy tewas ditembak
Presiden AS ke-35 John F. Kennedy ditembak saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas, oleh seorang mantan Marinir AS bernama Lee Harvey Oswald.
18 November 1912: Lahirnya Muhammadiyah
Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dengan tujuan membebaskan umat Islam dari keterbelakangan ilmu pengetahuan juga membangun kehidupan yang lebih maju.
15 November 1946: Penandatanganan Perjanjian Linggarjati
Hasil dari perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia cuma mencakup Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
13 November 1998: Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merujuk peristiwa tertembaknya 17 orang dalam unjuk rasa menentang SI DPR/MPR November 1998 di Jembatan Semanggi dan Universitas Atmajaya. Masuk kategori pelanggaran HAM berat
12 November 1293: Kerajaan Majapahit Berdiri
Kerajaan Majapahit diakui sebagia salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10 November 1963: Indonesia Menggelar GANEFO yang pertama
Games of New Emerging Forces (GANEFO) merupakan ajang olahraga yang disengaja sebagai tandingan Olimpiade. GANEFO pertama diikuti oleh 48 negara Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin
10 November 1945: Pertempuran Surabaya Meletus/Hari Pahlawan
Sejak pagi, Inggris membombardir Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Untuk menghormati jasa-jasa are-arek Surabaya, tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
7 November 2013: Wayang Diakui UNESCO/Hari Wayang
7 November 2013 UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Lewat Keppres 30 Tahun 2018, hari itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional
6 November 1908: Cut Nyak Dhien Meninggal Dunia
Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat, pada usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu pahlawan terbesar rakyat Aceh dan Indonesia.