Intisari-Online.com -Bisnis Taufan awalnya dijalankan dari apartemennya di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Awalnya Fokado hanya menawarkan 25 pengalaman. Lucunya, pengalaman yang ditawarkan berangkat dari aktivitas yang disukai Taufan sendiri.Contohnya, pengalaman membuat sushi, dilatarbelakangi kegemaran Taufan dalam memasak. Kini pengalaman yang ditawarkan sudah membiak menjadi 60 buah yang sebagian merupakan sumbangan ide dari sebelas karyawannya.Soal harga, amatlah beragam. Harga terendah adalah pengalaman berlatih kendo seharga Rp50 ribu untuk satu orang. Selama dua jam, peserta akan mencicipi bermain pedang ala samurai. Pelatihnya, All Indonesia Kendo Federatio (AIKF) yang merupakan perkumpulan kendo nasional.Sedangkan kado pengalaman harga tertinggi adalah pengalaman menyelam seharga Rp 4 juta untuk satu orang. Selain berkesempatan mempelajari seluk beluk scuba diving selama lima kali pertemuan, peserta juga akan mendapatkan sertifikasi menyelam dari Professional Association of Diving Instructors (PADI) bertaraf internasional dan diakui di seluruh dunia.Fokado juga menerima permintaan ide dari para pembeli, meski hal ini tidak dipaparkan secara gamblang di dalam situs mereka. "Itu adalah spontanitas dari beberapa pembeli saja," jelas Taufan. Lagi pula, tak semua permintaan bisa dikabulkan, karena tergantung pada kesepakatan antara Fokado dan pembeli.Contohnya, ada konsumen yang ingin melamar kekasihnya di balon udara. Pengalaman ini tidak ada dalam penawaran, tapi setelah dijajaki ternyata Fokado dapat mewujudkannya.Adapula permintaan dari seorang lelaki yang hendak melamar kekasihnya di dasar laut. Orang ini ingin melamar sambil menyelam. Sebuah cincin tiruan – agar tidak rusak – diletakkan di dasar laut. Permintaan terakhir ini sedang dalam proses pengerjaan.Dalam menyajikan pengalaman, Taufan bekerja sama dengan para vendor. Taufan sendiri yang menjajal mereka satu per satu untuk mengetahui kapabilitasnya. Menariknya, ia justru tidak kesulitan dalam mencari vendor. "Sebab mereka suka dan tertarik dengan konsep Fokado," katanya. -bersambung-