Intisari-Online.com - Sebuah survei yang dilakukan oleh Manulife Investor Sentiment Index (MISI) kuartal IV 2013 menemukan, 70 persen responden mengatakan mempunyai kemungkinan masa pensiun sesuai dengan keinginannya. Sayang, hampir setengah responden ternyata belum mempunyai rencana untuk masa pensiunnya. Padahal, meski masih lama, dana pensiun harus segera disiapkan.
Menurut survei itu, para responden berpikir akan menggantungkan hidup selama setidaknya 16 tahun masa pensiun pada tabungan. Asumsi itu dihitung menggunakan usia harapan hidup 77 tahun dan pensiun setelah berumur 60 tahun. Faktanya, tabungan tersebut diperkirakan hanya akan bisa memenuhi kebutuhan selama 9 tahun.
Chief of Employee Benefits Manulife Indonesia, Nur Hasan Kurniawan, mengatakan, kurangnya perencanaan masa pensiun punya konsekuensi serius. "Sejatinya dari segi prioritas tabungan, perencanaan masa pensiun menempati urutan ketiga setelah membayar pendidikan anak dan memulai bisnis sendiri," kata Nanan di Jakarta.
Jika masa pensiun akan digantungkan pada hasil investasi, lanjut Nanan, orang Indonesia merasa pilihan investasi yang tersedia belum memadai. Oleh karena itu, pada umumnya orang Indonesia berpendapat membiayai pendidikan anak dan memulai bisnis sendiri merupakan investasi.
"Yang perlu mereka pertimbangkan 'investasi' seperti ini mungkin tidak memberikan pendapatan yang mereka perlukan pada masa pensiun," kata Nanan. Dia menyarankan, para calon pensiunan untuk segera mencari alternatif investasi yang memang memberikan pendapatan tetap dengan hasil pengembalian yang aman, andal, stabil. (Sakina Rakham Diah Setiawan|kompas.com)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR