Awas, Banyak Jajanan Monster di Gedung Bioskop

Moh Habib Asyhad

Editor

Awas, Banyak Jajanan Monster di Gedung Bioskop
Awas, Banyak Jajanan Monster di Gedung Bioskop

Intisari-Online.com -Makanan yang dijual di gedung-gedung bioskop tak hanya mahal, tapi juga kurang bergizi. Sebagian besar yang terkandung di dalamnya adalah gula yang berlebih dan lemak jenuh. Selain itu, makanan-makanan ini dianggap tidak memenuhi kriteria pemenuhan kalori yang dibutuhkan dalam sehari.

Jika masih penasaran dengan apa saja yang tersembunyi dalam bungkus-bungkus makanan yang menemani kita melihat film, perhatikan monster-monster berikut:

  • Popcorn
Tahukah Anda berapa total kalori yang ada di dalam sebungkus popcorn? Sebuah studi menunjukkan, ada sekitar 1.200 kalori di dalamnya. Padahal, dalam sehari, minimal dibutuhkan 2000 kalori untuk menjaga fungsi tubuh tetap stabil. Center for Science in the Public Interest (CSPI) juga menemukan, 60 gram lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh itu didapat dari kandungan minyak kelapa yang digunakan untuk menggoreng popcorn. Bahkan ada anekdot, sekantong popcorn dapat membawa Anda selangkah lebih dekat dengan stroke atau serangan jantung.

  • Nachos yang bertabur keju
Di beberapa bioskop juga menjual nachos, makanan Meksiko. Masalahnya, makanan jenis ini digolongkan dalam jenis makanan yang memiliki gizi yang tak jelas. Sebuah stuidi menemukan, ada sekita 1400 kalori yang terkandung di dalamnya.

  • Hot dog
Hotdog bisa ditemukan di hampir seluruh tempat hiburan, tak terkecuali di gedung bioskop. Bahan dasar roti banyak dianggap mampu menjadi pengganti makanan dengan protein dan karbohidrat. Tapi, coba perhatikan hotdog yang ada di bioskop-bioskop ternyata hanya menyuplai 300 sampai 600 kalori saja. Tentu saja itu jauh dari kebutahan standar per hari manusia. Ada kemungkinan lain, hotdog juga mengandu monosodium glutaman (MSG) yang berpotensi menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2.

Karena ada larangan membawa makanan dari luar ke bioskop, ada baiknya, sebelum menonton kita penuhi dulu kebutuhan gizi kita. Agar tidak terus kepingin nyemil. (Symtompfind)