Intisari-Online.com - Anak usia tiga tahun sudah mengalami gangguan kejiwaan? Tak ada yang bisa memastikan, tetapi sebuah studi terbaru menunjukkan, gejala awal psikopat bisa dideteksi sejak anak usia 3 tahun atau saat mereka memasuki taman kanak-kanak.
Studi tersebut dirilis oleh University of New South Wales (UNSW) di Australia dan diterbitkan dalam Journal of Abnormal Child Psychology. Mereka melakukan penelitian terhadap 214 anak perempuan dan anak laki-laki usia TK untuk menganalisis bentuk-bentuk perasaan yang berkaitan dengan gejala psikopat.
Dipimpin oleh seorang psikolog klinis Dr Eva Kimonis, studi ini mengajak anak-anak untuk menggambar berbagai macam ekspresi wajah, mulai dari ekspresi netral, senang, hingga sedih. Didapati, anak-anak yang memiliki gelaja psikopat atau sifat kurang berperasaan mengalami kesulitan dalam mengenali ekspresi wajah dan kurang peduli terhadap kondisi teman-temannya. Hasilnya, sekitar 10 persen anak-anak menunjukkan gejala tersebut, yaitu mereka kurang peduli terhadap sekitarnya.
“Anak-anak dengan sifat ini mengalami kesulitan dalam mengenali emosi orang lain dan mereka juga tak peduli terhadap emosi-emosi tersebut. Dan, saat anak-anak lain mengalami kesulitan, mereka sama sekali tak tersentuh secara emosional,” papar Kimonis kepada The Sydney Morning Herald. “Studi ini diharapkan bisa membuka jalan untuk mempelajari gejala awal psikopat dan merehabilitasinya sedini mungkin,” lanjutnya.
Bahkan, studi lain yang dilakukan oleh peneliti di King College, London, sudah menganalisis gejala psikopat sejak bayi usia lima minggu. Bayi yang lebih tertarik melihat bola merah ketimbang wajah orang sekitar berisiko memiliki sifat antisosial layaknya psikopat. Namun, studi pada bayi memang belum dilakukan lebih lanjut apakah akan berlanjut sampai ia dewasa.
Meski demikian, penulis studi tersebut, Rachel Bedford, mengatakan pada The Huffington Post bahwa beban emosional dalam keluarga yang dirasakan oleh anak-anak bisa membawa mereka untuk memiliki sifat antisosial, bahkan tindakan kriminal. Untuk itu, orangtua diharapkan bisa memenuhi kebutuhan kasih sayang kepada anak-anak mereka sejak usia dini.
(Ayunda Pininta/kompas.com)