Intisari-Online.com - Jelas bahwa semua hal membutuhkan perencanaan matang, termasuk sebelum memiliki anak. Sebab memiliki anak bukan hanya perkara bisa memberi mereka makan dan tempat tinggal. Tumbuh kembang anak, baik fisik maupun psikis, menjadi tanggung jawab orangtua.
Untuk itu, berikut ini, akan dijelaskan enam hal yang wajib dipahami dan disiapkan orangtua sebelum memiliki anak:
1. Persiapan Psikologis Pasangan
Memiliki anak adalah anugerah dan harapan pasangan yang sudah menikah. Anak juga membawa perubahan sangat besar pada sebuah keluarga, mulai dari perubahan gaya hidup, keuangan, pekerjaan, hubungan kekeluargaan, dan sebagainya.
Maka, sebelum memutuskan untuk memiliki atau menambah anak, pastikan diri Anda dan pasangan siap secara fisik dan mental. Hal pertama yang harus disiapkan sebelum memiliki anak tentu psikologis. Diskusikan bersama pasangan. Tanyakan pada diri sendiri, apakah sudah siap? Tanyakan juga pasangan, apakah siap bertanggung jawab tidak hanya pada istrinya tetapi pada anaknya kelak?
2. Memilih Waktu yang Tepat
Keputusan menambah momongan bagi kebanyakan orang dipengaruhi oleh faktor waktu yang tepat. Misalnya, bagi pasangan muda yang baru menikah dan tidak ingin terburu-buru memiliki anak karena masih fokus pada karier dan pendidikan, tentu harus benar-benar direncanakan dengan baik.
Atau, bagi pasangan yang ingin menambah momongan, apa sebaiknya langsung menambah anak sesudah anak pertama agar anak-anak dapat bermain bersama dan orangtua tak perlu repot mengurus anak kecil lagi nantinya, atau justru membuat jarak tertentu untuk kehamilan berikutnya. Setiap pasangan tentu memiliki pertimbangannya masing-masing.
Penelitian menunjukkan, jarak kehamilan yang ideal adalah 2-5 tahun. Jarak kelahiran terlalu dekat rentan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Sementara, jarak kehamilan yang terlalu jauh memiliki risiko kehamilan dua kali lipat dari masa kehamilan sebelumnya.
3. Kondisi Keuangan Keluarga
Hal lain yang harus disiapkan sebelum memiliki anak adalah kondisi keuangan. Membesarkan anak tentu memerlukan dana tak sedikit. Perhitungkan dana yang diperlukan bagi setiap anak, mulai dari kebutuhan sehari-harinya seperti makan dan pakaian, hingga biaya pendidikan dan kesehatannya.
Sesuaikan semua itu dengan kemampuan finansial Anda dan pasangan. Misalnya, jika pasangan bekerja, tentu harus disediakan biaya untuk babysitter yang tentu tidak sedikit, apalagi untuk lebih dari satu anak.
4. Reaksi Si Sulung
Mungkin Anda dan pasangan sudah siap menerima kehadiran anak, namun bagaimana dengan anggota keluarga yang lain? Misalnya, sang Kakak harus dipersiapkan terlebih dahulu bahwa ia akan memiliki adik.
Jelaskan dengan bahasa yang sederhana dan sesuaikan dengan usianya. Beri tahu juga bahwa kehadiran adik bayi bisa jadi menyita waktu orangtua, terutama ibunya. Ceritakan dengan cara yang menyenangkan, sehingga anak akan merasa nyaman dan tidak lantas merasa kekurangan kasih sayang orangtuanya.
5. Faktor Usia Ibu
Berapa usia Anda? Faktor usia tentu sangat penting untuk mengatur jarak kelahiran. Jika usia masih di bawah 30 tahun dan tidak memiliki risiko kesehatan, kesempatan memiliki anak dan mengatur jarak kehamilan tentu masih besar. Namun, setelah berusia 35 tahun kekuatan tubuh serta faktor kesuburan perempuan akan berbeda. Maka, penting hal ini dibicarakan bersama pasangan.
6. Pengetahuan Parenting
Tak kalah penting, yang harus disiapkan sebelum memiliki anak adalah pengetahuan tentang pola asuh. Mulailah browsing atau membaca buku tentang parenting. Dengan pengetahuan tersebut, Anda dan pasangan akan lebih siap jika di kemudian hari mengalami kendala dalam menerapkan pola asuh hingga pengembangan karakter anak.
(tabloidnova.com)