Riset:Terlalu Banyak Gunakan Internet Berdampak pada Hubungan Kekeluargaan

Eunike Iona Saptanti

Editor

Riset:Terlalu Banyak Gunakan Internet Berdampak pada Hubungan Kekeluargaan
Riset:Terlalu Banyak Gunakan Internet Berdampak pada Hubungan Kekeluargaan

Intisari-Online.com - Penelitian dari Universitas Georgia State dan Universitas North Carolina membuktikan, kecanduan internet memiliki dampak negatif dan positif terhadap hubungan mahasiswa dengan keluarganya

Para peneliti termasuk pakar pemerhati anak Susan Snyder dari Georgia State's Andrew Young School of Policy Studies melakukan studi dengan metode kualitatif terhadap 27 mahasiswa yang teridentifikasi sebagai pengguna internet yang bermasalah.

“Kami ingin menggali pengaruh antara kecanduan internet terhadap hubungan mahasiswa dengan keluarganya secara positif dan negatif. Mereka yang akan diteliti rata-rata menggunakan internet lebih dari 25 jam seminggu baik untuk urusan sekolah atau bukan. Mereka juga memiliki indikasi masalah psikologis akibat menggunakan internet,” kata Susan.

Sisi baiknya adalah para mahasiswa ini menyatakan, ketika mereka menggunakan internet, mereka menggunakanya untuk meningkatkan koneksi dengan anggota keluarga saat mereka berada jauh dari rumah. Meski demikian, penggunaan internet yang berlebih dapat memicu konflik dan hilangnya komunikasi saat mereka bersama-sama di rumah.Selain itu, kebanyakan dari mahasiswa pecandu internet ini juga merasa bahwa anggota keluarganya juga menggunakan internet secara berlebihan dan tidak mengatur waktunya untuk memperhatikan sesama anggota keluarga.

Rentang usia dewasa muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kecanduan internet. Snyder dan kawannya mengatakan, kecanduan internet dianggap mirip seperti kecanduan narkoba. Pecandu internet memiliki potensi untuk mengalami gangguan mental seperti depresi, kekurangan perhatian sehingga sering menjadi hiperaktif untuk mencari perhatian, kerap memusuhi siapa saja, phobia sosial, penyalahgunaan alkohol, sakit hati, dan susah tidur.

Mahasiswa yang rentan terkena kecanduan internet biasanya disebabkan karena terhubung dengan akses WiFi di mana saja, terlalu banyak waktu luang yang kosong, dan bebas dari pengawasan orang tua. Di U.S. sendiri, peningkatan anak muda pecandu internet yang bermasalah sebesai 15 persen.

“Penelitian kami lebih lanjut ingin memahami secara mendalam mengenai Problematic Internet Use (masalah akibat penggunaan internet). Kami percaya bahwa penelitian ini dapat menawarkan langkah-langkah pencegahan untuk mengatasi masalah akibat penggunaan internet pada rentang usia sekolah dan mahasiswa,” kata Snyder.

(sciencedaily)