Intisari-Online.com - Berbagai persepsi yang acapkali terbersit soal cara mengasuh anak yang terlalu berlebihan. Khususnya bagi para ibu dalam membesarkan anak laki-lakinya. Ada kekhawatiran sebagian orangtua seputar pengaruh kedekatan anak laki-laki dengan ibunya yang membuatnya cenderung bersikap feminin.
Pemikiran ini telah begitu lama melekat sehingga jika dihadapkan pada kasus anak laki-laki cenderung bersikap feminin akan mengarah pada pola pengasuhan orangtua serta lingkungan sekitarnya. Dugaan lainnya ialah interaksi si anak laki-laki yang lebih sering dengan orang-orang sekitar yang cenderung merupakan perempuan.
Bagaimana pengaruh terlalu dekat dengan ibu sehingga anak laki-laki bersikap feminin dari kacamata psikolog?
“Asal dalam batas wajar sebenarnya tidak ada masalah soal kedekatan anak laki-laki dengan ibunya. Justru kedekatan anak dengan ibunya akan membuat anak unggul dalam beberapa aspek yang secara ‘default-nya’ perempuan lebih baik dibanding laki-laki,” ujar Ayoe Sutomo, psikolog, pada tabloidnova.com.
Menurut Ayoe, dampak kedekatan anak laki-laki dengan ibunya juga akan menimbulkan kemampuan berempati lebih besar, kemampuan mengelola rasa khawatir dengan tepat, serta mampu menghargai perempuan dengan lebih baik.
Meski begitu, Ayoe juga tidak menampik jika persoalan anak laki-laki tumbuh feminin hanya berkat kasih sayang dari ibu yang terlalu berlebihan. Diakuinya, potensi tersebut bisa datang darimana saja, namun tidak selalu berlaku.
“Terlepas dari penelitian soal adanya komposisi gen atau kromosom dan sebagainya. Anak laki-laki yang mengadopsi sikap feminin tidak hanya berasal dari ibunya. Bisa saja dari teman di lingkungan rumah atau sekolah dan lainnya,” tambah Ayoe.
Ayoe pun menegaskan bahwa terlalu dini menjadikan pengaruh kedekatan anak laki-laki dengan ibunya sebagai penyebab sifat feminin. Pasalnya, dimanja atau disayang ibunya dengan lembut tidak lantas membuat anak laki-laki jadi lebih suka permainan perempuan dan sebagainya.
(tabloidnova.com)