Intisari-Online.com - Beberapa tahun terakhir, sebuah blok karet berusia 100 tahun dari Indonesia secara misterius muncul di pantai-pantai Inggris Raya dan beberapa negara Eropa timur lainnya. Titanic sempat dianggap sumber dari blok karet yang bertuliskan ‘Tjipetir’ tersebut. Namun, baru-baru ini seorang peneliti pantai menyatakan dirinya berhasil memecahkan misteri blok Tjipetir.
--
Pakar kelautan, Curtis Ebbesmeyer, yang ahli di bidang pelacakan kapar (benda yang terapung di laut atau sungai), menyatakan bahwa blok-blok Tjipetir mungkin muncul di pantai-pantai dunia selama berabad-abad.
“Berdasarkan temuan yang ada hingga saat ini, benda-benda ini sangat jelas masuk ke dalam sirkulasi laut hemispheric. Hanya butuh waktu 25 tahun untuk kapar berkeliling dunia, dan nampaknya benda-benda ini sudah berkeliling dunia selama tiga kali,” jelas Ebbesmeyer.
Keberadaan arus laut juga memungkin sebuah blok Tjipetir akan muncul di dua atau lebih tempat yang sama. Misalnya sebuah blok yang muncul di pantai Spanyol, akan muncul di pantai Amerika Serikat karena kembali terbawa arus laut.
Ebbesmeyer juga berhasil mendapat temuan menarik yang lain, yaitu kondisi utuh dari blok-blok Tjipetir. Hal ini membuat pria ini berani menduga bahwa mungkin blok-blok Tjipetir yang saat ini masih terombang-ambing di lautan akan ditemukan oleh penghuni bumi 100 tahun mendatang.
Apa yang disampaikan Ebbesmeyer sejalan dengan fakta di lapangan. Misalnya adanya laporan dari beberapa orang yang mengaku sudah menemukan blok Tjipetir pada 2008, sebelum operasi penyelamatan kapal Mizayaki Maru dimulai.
Bahkan ada satu orang yang mengaku sudah menggunakan blok tersebut lebih dari 30 tahun yang lalu dan hingga saat ini masih digunakan untuk alas pemotong ikan di kapal ikan miliknya.
“Banyak kapal yang membawa gutta-percha (jenis dari blok Tjipetir), jadi sangat mungkin jika Mizayaki Maru bukanlah satu-satunya sumber,” ujar Tracey Williams yang mencoba mengungkap misteri blok Tjipetir.
“Munkin perusahan penyelematan lain berhasil menemukannya di bangkai kapal dari Perang Dunia I lainnya. Apakah Titanic dapat menjadi salah satu sumbernya? Saya tidak tahu,” tutup Williams. (bbc.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR