Intisari-Online.com.Keselamatan sebuah pesawat banyak bergantung pada pilotnya. Sehingga jika ada kecelakaan pesawat, pilot pasti jadi sorotan. Seperti halnyapilot AirAsia QZ 8501, Irianto. Pilot inilah yang membawa pesawat tersebut mengudara dari Surabaya menuju Singapura, kemudian hilang kontak dan belum ditemukan sampai sekarang."Kapten Irianto sudah senior, jam terbangnya saja sudah 20.537 jam, di Air Asia sudah 6.053 jam, sementara co-pilot sudah 2.247 jam," kata Communications Air Asia Indonesia, Malinda seperti dikutip dariOkezone. Artinya,Irianto dianggap telah berpengalaman menerbangkan pesawat. Pernyataan ini ada benarnya, karena ternyata Irianto pernah menjadi pilot tempur TNI AU. Setelah pensiun dini dari sana, ia menambah deret karir penerbangannya sebagai pilot di Merpati Nusantara Airlines. Selain itu, Kapten Irianto juga pernah mengemudikan pesawat milik maskapai Adam Air, yang bangkrut pada sekitar 2008 lalu. Sejak itulah, dirinya pindah ke AirAsia dan menjadi pilot AirAsia QZ 8501.HUbungannya ke masyarakat pun baik. Irianto ternyata sekaligus menjabat sebagai Ketua RT 39/RW 9 Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran (lingkungan Perumahan Pondok Jati) Sidorajo, Jawa Timur. Begitu mendengar kabar hilangnya pesawat yang dibawa Irianto, tetangganya pun menggelar doa bersama untuk keselamatan Irianto sekaligus penumpang pesawat lainnya.Sementara itu, Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia, Sunu Widiatmoko menambahkan, pesawat buatan tahun 2008 yang diterbangkan Iriyanto itu juga masih layak terbang. "Itu sebabnya kami mengantongi izin dari regulator penerbangan," ujarnya. Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dan diperkirakan hilang di perairan antara Pulau Kalimantan dan Pulau Belitung dengan kontak terakhir sekitar pukul 06.17 WIB, Minggu (28/12).Menurut Sunu, pihaknya bersedia membantu semaksimal mungkin apa pun yang dibutuhkan otoritas terkait dengan penyelidikan pesawatAirAsia QZ 8501tersebut. "Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mendukung otoritas terkait dalam melakukan penyelidikan. Dan di sisi lain, prioritas kami sekarang adalah memberitahu informasi terbaru kepada keluarga korban baik penumpang atau awak pesawat. Kami mengharapkan pesawat akan ditemukan segera dan kita bisa mengetahui penyebab dari apa yang terjadi," tambahnya.Pesawat berisi 155 penumpang dan 7 kru tersebut diduga hilang kontak di daerah timur Belitung, Kini, TNI dan Basarnas terus melakukan pencarian petunjuk apa pun untuk menuntaskan misteri ini. (Berbagai sumber)