Artikel ini tentang bagaimana pengertian Revolusi Industri dan apa dampaknya bagi kehidupan manusia saat ini. Semoga bermanfaat.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Kehidupan modern yang kita rasakan saat ini punya utang besar terhadap Revolusi Industri yang terjadi di Inggris pada abad ke-18 lalu.
Lalu bagaimana pengertian Revolusi Industri? Dan apa dampaknya bagi kehidupan manusia saat ini?
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com,Revolusi Industri adalah perubahan gila-gilaan di Inggris yang terjadi pada pertengahan abad ke-18, akibat penemuan mesin. Mulanya, barang keperluan di Inggris dan sekitarnya dibuat dengan tangan atau menggunakan alat sederhana.
Ketika mesin ditemukan, orang mulai menghasilkan barang dengan cepat, hingga jumlahnya melampaui kebutuhan masyarakat.
Secara garis besar, Revolusi Industri adalahkeadaan di mana banyak aspek kehidupan berhasil dipengaruhi oleh perubahan global. Proses produksi barang atau jasa yang awalnya mengalami kesulitan, membutuhkan waktu lama, dan memakan biaya sangat mahal menjadi lebih mudah.
MenurutEncyclopaedia Britannica, revolusi industri dalam sejarah modern merupakan proses perubahan dari ekonomi agraris dan kerajinan, ke industri serta manufakur mesin. Proses revolusi industri pertama kali terjadi pada abad ke-18 di Inggris atau tahun 1760-1840.
Ketika itu terjadi peralihan dalam penggunaan tenaga pada industri tektil. Manusia sebelumnya memakai tenaga hewan, tapi selanjutnya, manusia mulai beralih menggunakan mesin.
Revolusi industri lantas meluas ke berbagai negara di Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang.
Faktor Utama Revolusi Industri
Setidaknya ada tiga faktor utama yang mempengaruhi revolusi industri, yakni teknologi, ekonomi, dan sosial budaya. Pada bidang teknologi, penggunaan sumber energi baru, termasuk bahan bakar dan tenaga penggerak, seperti mesin uap dan listrik, masif terjadi.
Ada pula penemuan mesin baru, pemintalan, dan mesin tenun, yang memungkinkan peningkatan produksi dengan meminimalkan tenaga manusia. Perkembangan penting dalam transportasi dan komunikasi juga terjadi.
Seperti penemuan lokomotif uap, kapal uap, pesawat, telegram, dan radio. Adanya perubahan teknologi tersebut memungkinkan penggunaan sumber daya alam yang meningkat, diiringi produksi massal barang-barang manufaktur.
Pada bidang ekonomi, revolusi industri menghasilkan distribusi kekayaan yang lebih luas. Terjadi pula penurunan nilai tanah sebagai sumber kekayaan, disamping peningkatan produksi industri dan perdagangan internasional.
Pada bidang sosial, pertumbuhan kota, perkembangan gerakan kelas pekerja, dan munculnya pola otoritas baru, turut jadi faktor yang mempengaruhi revolusi industri. Pada budaya, ada transformasi budaya baru.
Para pekerja memperoleh keterampilan baru dan khas, dan hubungan mereka dengan pekerjaan mulai bergeser.
Pada periode 1760-1830, revolusi industri yang berlangsung hanya terbatas di Inggris. Bahkan Inggris sempat melarang ekspor mesin, pekerja terampil, dan teknik manufaktor ke luar negeri.
Namun, monopoli yang dilakukan Inggris pada revolusi industri tidak bertahan lama. Beberapa orang Inggris melihat peluang itu sangat menguntungkan di luar negeri.
Dua orang Inggris, William dan John Cockerill, membawa revolusi industri ke Belgia dengan mengembangkan toko mesin pada 1807. Belgia menjadi negara pertama di benua Eropa yang ditransformasikan secara ekonomi.
Pada 1848, Perancis telah menjadi kekuatan industri. Meski berkembang, namun tetap saja berada di belakang Inggris. Ini juga dialami negara-negara Eropa lainnya.
Ini karena kondisi di sana masih dipengaruhi kondisi politik, seperti Perancis yang masih sibuk denfan revolusinya. Pada 1870, produksi di Jerman mulai tumbuh begitu pesat.
Akhirnya di pergantian abad, Jerman mampu mengungguli Inggris dan menjadi pemimpin dunia dalam industri kimia. Munculnya kekuatan industri di Amerika Serikat pada abad ke-19 dan ke-20, akhirnya juga jauh melampaui Eropa.
Di Asia, negara Jepang juga bergabung dengan revolusi industri dengan keberhasilan yang mencolok. Pertengahan abad ke-20, penyebaran revolusi industri terjadi ke daerah-daerah yang belum terindustrialisasi seperti Cina dan India.
Dampak Revolusi Industri bagi Indonesia
Menurut Anisa Septianingrum dalam bukunyaRevolusi Industri: Sebab dan Dampaknya (2017), Revolusi Industri menimbulkan dampak yang masif pada segala aspek kehidupan masyarakat dunia. Baik positif maupun negatif.
Revolusi industri memberikan beberapa dampak positif. Di antaranya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan berkembangnya sistem transportasi.
Tak hanya itu, Revolusi Industri juga meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam segi produksi dan distribusi produk juga memunculkan banyak barang yang harganya terjangkau.
Sementara dampak negatifnya,di antaranya kebangkrutan perusahaan kecil yang tidak mampu bersaing. Ia juga menyebabkan upah buruh menjadi lebih rendah.
Yang paling terasa adalah munculnya kesenjangan ekonomi masyarakat antara si kaya dan si miskin. Juga semakin merosotnya sektor agraris.
Bagi Indonesia, Revolusi Industri juga punya beberapa dampak. Keberadaan revolusi industri tidak hanya memberikan dampak global, melainkan juga di Indonesia. Di antaranya:
- Munculnya industri gula
- Munculnya imperialisme modern di Indonesia
- Diterapkannya kebijakan Undang-Undang Gula (Suiker Wet) oleh pemerintah kolonial Belanda
- Pembangunan jalur kereta api di pulau Jawa
- Dan lain sebagainya
Itulah artikel tentangbagaimana pengertian Revolusi Industri dan apa dampaknya bagi kehidupan manusia saat ini. Semoga bermanfaat.