Alasan Utama Indonesia Pernah Keluar dari PBB

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Alasan utama Indonesia keluar dari PBB 1965.
Ilustrasi - Alasan utama Indonesia keluar dari PBB 1965.

Intisari-online.com - Pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia membuat keputusan berani dengan keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kejadian ini menandai momen penting dalam sejarah Indonesia, dan meninggalkan banyak pertanyaan mengenai alasan di baliknya.

Keputusan ini tidak diambil secara tiba-tiba, melainkan didasari oleh beberapa faktor kompleks yang saling terkait.

Berikut adalah beberapa alasan utama yang melatarbelakangi keputusan Indonesia keluar dari PBB:

1. Konfrontasi Malaysia

Akar permasalahan bermula dari pembentukan Federasi Malaysia pada tahun 1963.

Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, menentang keras pembentukan federasi ini, yang dianggapnya sebagai proyek neokolonialisme Inggris di Asia Tenggara.

Indonesia memandang Malaysia sebagai negara boneka Inggris yang bertujuan untuk menghambat kemerdekaan negara-negara tetangga dan memperluas pengaruh Barat di kawasan tersebut.

2. Dukungan PBB Terhadap Malaysia

Ketidaksetujuan Indonesia semakin diperparah dengan sikap PBB yang dianggap memihak Malaysia.

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang mendukung pembentukan Malaysia, dan Indonesia merasa dikhianati oleh organisasi internasional yang seharusnya netral dan objektif.

Baca Juga: Kisah Indonesia Membeli Senjata dari Uni Soviet Menggunakan Bendera-Bendara Palsu

3. Kekecewaan terhadap Sistem Keamanan PBB

Indonesia juga kecewa dengan sistem keamanan PBB yang dianggap tidak efektif dalam menyelesaikan konflik internasional.

PBB dianggap lamban dan tidak tegas dalam menangani konfrontasi Indonesia-Malaysia, dan hal ini semakin memperkuat tekad Indonesia untuk keluar dari organisasi tersebut.

4. Politik Bebas Aktif

Keputusan keluar dari PBB juga merupakan bagian dari politik luar negeri Indonesia yang dikenal sebagai "Politik Bebas Aktif".

Politik ini menekankan kemandirian dan non-alignment dalam hubungan internasional, dan Indonesia ingin menunjukkan bahwa mereka tidak akan tunduk pada tekanan dari kekuatan besar mana pun.

5. Dukungan terhadap Gerakan Non-Blok

Indonesia pada masa itu merupakan salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB), sebuah organisasi negara-negara yang tidak ingin berpihak pada blok Barat maupun Timur dalam Perang Dingin.

Keluarnya Indonesia dari PBB dilihat sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip-prinsip GNB dan penolakan terhadap dominasi kekuatan besar di PBB.

Dampak Keluarnya Indonesia dari PBB

Keputusan Indonesia keluar dari PBB memiliki dampak yang signifikan, baik secara internal maupun eksternal.

Secara internal, keputusan ini memperkuat rasa nasionalisme dan persatuan di kalangan rakyat Indonesia.

Namun, secara eksternal, keputusan ini juga membawa dampak negatif, seperti terputusnya hubungan diplomatik dengan beberapa negara dan berkurangnya akses terhadap bantuan internasional.

Baca Juga: Mengungkap Kejahatan CIA Runtuhkan Negara Dunia Ketiga Termasuk Indonesia

Kembali ke PBB

Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota PBB setelah pergantian rezim dan perubahan politik luar negeri.

Keputusan ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap berkomitmen pada kerjasama internasional dan ingin memainkan peran aktif dalam menyelesaikan isu-isu global.

Kesimpulan

Keputusan Indonesia keluar dari PBB merupakan peristiwa penting dalam sejarah bangsa yang mencerminkan semangat kemerdekaan, nasionalisme, dan tekad untuk menentukan nasib sendiri.

Meskipun keputusannya memiliki konsekuensi, hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia tidak akan tunduk pada tekanan dari kekuatan besar dan selalu memperjuangkan prinsip-prinsip kemerdekaan dan keadilan di dunia.

Artikel Terkait