Tidak hanya penduduk asli, ribuan migran Tionghoa yang tinggal di Batavia juga mengalami ketegangan dengan VOC, yang berpuncak pada pembantaian sekitar 10.000 orang Tionghoa pada tahun 1740.
Meskipun VOC runtuh pada tahun 1799, kekerasan tidak sepenuhnya berakhir di Batavia. Jejak pemerintahan VOC yang brutal masih terasa di Kota Tua Jakarta, di mana bangunan-bangunan kolonial Belanda masih berdiri.
Warisan Batavia yang Kontroversial
Bagi banyak orang Belanda, Batavia adalah bagian dari sejarah yang membanggakan namun juga memalukan. Figur sejarah seperti Jan Pieterszoon Coen, yang pernah dihormati, kini dipertanyakan kembali atas perannya dalam kolonialisme.
Di kota asal Coen, Hoorn, telah ada usaha untuk menghapus patungnya karena warisan kekerasannya. Meskipun patung tersebut masih berdiri, telah ditambahkan penjelasan tentang tindakan brutalnya.
Sejarawan Gert Oostindie mengatakan bahwa Coen mungkin telah bertanggung jawab atas ribuan kematian. Bahkan para pejabat VOC sendiri, yang dikenal tidak lembut, mengkritik kebrutalannya.
Meskipun kisah ini mungkin terasa jauh, kekayaan yang dihasilkan Batavia telah membantu membentuk Belanda menjadi negara yang kita kenal saat ini, dan ingatan akan kekejaman yang dilakukan demi kekayaan itu masih hidup di Jakarta.
•
Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News
Source | : | All Thats Interesting |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR