Perempuan Ini Diboikot oleh Semua Taman Nasional di Amerika Serikat karena Hobi Coret-coret

Moh Habib Asyhad

Editor

Perempuan Ini Diboikot oleh Semua Taman Nasional di Amerika Serikat karena Hobi Coret-coret
Perempuan Ini Diboikot oleh Semua Taman Nasional di Amerika Serikat karena Hobi Coret-coret

Intisari-Online.com -Seorang perempuan diboikot oleh semua Taman Nasional di Amerika Serikat karena hobi coret-coret batu. Perempuan ini menuliskan sesuatu di tempat-tempat yang ia kunjungi kemudian mengunggahnya di media sosial, beberapa di antaranya adalah taman nasional di Oregon, California, Utah, dan Colorado.

Casey Nocket, dikenal sebagai Creepytings di media sosial, telah mengunggah bukti di halaman Instagram dan Tumblr pribadinya. Oleh sebab itu, ia dilarang pergi ke tempat-tempat umum selama dua tahun percobaan. Tak hanya itu, hakim Sheila K. Oberto juga menghukum perempuan 23 tahun itu dengan 200 jam kerja sosial.

Nocket juga diminta membayar denda—yang akan diputuskan dalam sidang di kemudian hari.

“Terdakwa perusakan oleh beberapa batuan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap hukum dan warisan bangsa,” ujar pembaca keputusan Atty. Phillip A. Talbert. “Petugas Taman Nasional telah bekerja keras untuk mengembalikan formasi batuan supaya kembali normal, mereka melakukan bersih di sekitar lima hingga tujuh taman nasional.”

Menurut pihak berwenang, Nocket melakukan aksinya ini dalam periode 26 hari pada 2014 lalu. Ia membuat grafiti dengan nama media sosialnya—hasil coret-coretnya itu kemudian ia abadikan di media sosialnya.

Meski telah ada upaya bersih-bersih, masih ada beberapa coretan yang tak bisa dibersihkan. Hal ini disebabkan bahan yang digunakan untuk mencoret batu-batu tersebut. Lebih dari itu, bahan kimia yang digunakan untuk menghapus coretan itu juga dikhawatirkan justru akan merusak struktur batuan tersebut.

Terlepas dari hukuman itu, Nocket bersikukuh bahwa aksi coret-coretnya bukan vandalisme. “Ini seni, bukan vandalisme. Saya seorang seniman,” ujar Nocket dalam sebuah postingan di media sosialnya.(Telegraph)