Intisari-Online.com -Meskipun Islam sudah menyebar sudah menyebar sejak abad ke-11 (ada yang menyebut sejak abad ke-7), tapi pemerintahan bercorak Islam baru muncul empat abad kemudian.
Kerajaan bercorak Islam pertama di Jawa adalah Kerajaan Demak, muncul sekitar abad ke-15, sekitar tahun 1475.
Kerajaan Demak ini dianggap sebagai penerus Kerajaan Majapahit.
Mengingat, pendiri kerajaan ini, Raden Patah, disebut masih punya hubungan darah dengan penguasa terakhir Majapahit.
Keberadaan Demak kemudian diikuti oleh kerajaan-kerajaan Islam lainnya.
Masuknya agama Islam ke Indonesia diikuti dengan pertumbuhan kerajaan bercorak Islam, yang menggeser pamor kerajaan Hindu-Buddha.
Para golongan penyebar Islam dari luar negeri awalnya memainkan perannya di Pulau Sumatera.
Sebagai buktinya, kerajaan-kerajaan Islam tertua di Indonesia berdiri di Pulau Sumatera, misalnya Kerajaan Perlak dan Kerajaan Samudera Pasai.
Pada perkembangan selanjutnya, tumbuh kerajaan Islam di Jawa, yang tidak lepas dari peran besar Wali Songo.
Di Jawa, mayoritas penduduk yang awalnya beragama Hindu atau Buddha pun beralih memeluk Islam.
Kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa yang ikut dalam menyebarkan Islam adalah Kerajaan Demak, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten, Kerajaan Pajang, dan Kerajaan Mataram Islam.
Kerajaan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang didirikan oleh murid Sunan Ampel, yakni Raden Patah.
Islamisasi Jawa merupakan salah satu agenda utama Kesultanan Demak.
Karena itulah islamisasi Jawa bukan hanya berjalan secara kultural atau personal, tetapi juga secara struktural yang ditopang oleh kekuatan politik dan pemerintahan kerajaan.
Upaya Kesultanan Demak dalam penyebaran agama Islam di Jawa tidak terlepas dari peranan yang dilakukan oleh Wali Songo.
Penyebaran Islam di wilayah kekuasaan Demak oleh Wali Songo dilakukan dengan beragam cara, misalnya melalui kesenian dan kebudayaan.
Cara itu terbukti menjadi strategi yang efektif menarik simpati masyarakat dan mengajak mereka masuk Islam tanpa melalui kekerasan.
Di Jawa, tercatat bahwa proses islamisasi yang sangat intensif terjadi setelah Kerajaan Demak eksis.
Kerajaan Cirebon
Pendiri Kesultanan Cirebon adalah Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana.
Usai menunaikan ibadah haji, ia dikenal sebagai Haji Abdullah Iman dan tampil sebagai raja Cirebon pertama yang aktif menyebarkan agama Islam kepada rakyatnya.
Pertumbuhan dan perkembangan pesat dialami kerajaan ini saat diperintah oleh salah satu anggota Wali Songo, yakni Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati (1479-1568).
Di bawah kekuasaannya, Kesultanan Cirebon mengalami pertumbuhan pesat di bidang agama, politik, maupun ekonomi.
Sunan Gunung Jati menaklukkan daerah-daerah di Pulau Jawa untuk kepentingan politik dan menyebarkan ajaran Islam.
Beberapa wilayah yang berhasil dikuasai adalah Banten dan Sunda Kelapa.
Sunan Gunung Jati kemudian diyakini sebagai pendiri dinasti Kesultanan Banten serta penyebar agama Islam di Jawa Barat.
Kerajaan Banten
Sebelum berdiri kerajaan Islam Banten, wilayahnya merupakan bagian dari Kerajaan Sunda di mana mayoritas masyarakatnya beragama Hindu dan Sunda Wiwitan.
Raja Kerajaan Banten yang pertama adalah Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati.
Sejak Maulana Hasanuddin memerintah, kehidupan sosial masyarakat Banten pun secara berangsur-angsur berubah.
Pengaruh Islam semakin kuat menyebar di masyarakat, bahkan hingga ke pedalaman.
Masyarakat yang menolak pengaruh Islam dan memilih mempertahankan tradisi-tradisi serta kepercayaan lamanya, menyingkir ke pedalaman.
Mereka inilah yang dikenal sebagai Suku Badui, yang menganut kepercayaan Sunda Wiwitan.
Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang didirikan oleh Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, setelah Kerajaan Demak runtuh.
Letak Kerajaan Pajang diperkirakan berada di daerah yang saat ini masuk dalam Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, dan Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Periode Kerajaan Pajang tidak lama, yakni sekitar 20 tahun saja.
Walaupun begitu para pemimpin kerajaan ini mempunyai andil besar dalam penyebaran Islam di Jawa Tengah, khususnya di area Surakarta dan sekitarnya.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar yang pernah berdiri di Pulau Jawa.
Meski Kerajaan Mataram Islam telah terpecah pada abad ke-18, pengaruhnya bagi masyarakat masih terasa hingga kini.
Kerajaan Mataram Islam berhasil mencapai punjak kejayaan pada masa kekuasaan Sultan Agung (1613-1645).
Sultan Agung dikenal sebagai raja yang besar perjuangannya dalam melawan bangsa penjajah, dan mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk memajukan kerajaannya dan menyebarkan agama Islam.
Dalam struktur pemerintahan kerajaan bahkan didirikan Lembaga Mahkamah Agama Islam.
Begitulah, kerajaan bercorak Islam pertama di Jawa adalah Kerajaan Demak, lalu disusu Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten, dan lainnya.
Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News