Indonesia Dan China Masih Bersaing Jadi Raja, Begini Sejarah Piala Thomas Dan Uber

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Artikel ini akan membahas tentang sejarah Piala Thomas dan Piala Uber, mampukah Indonesia menjaga hegemoninya?
Artikel ini akan membahas tentang sejarah Piala Thomas dan Piala Uber, mampukah Indonesia menjaga hegemoninya?

Intisari-Online.com -Hari-hari ini pencinta bulutangkis Indonesia sedang berdebar-debar.

Berdebar-debar karena tim bulutangkis Indonesia sedang menghadapi ajang bergengsi: Piala Thomas dan Uber.

Artikel ini akan membahas tentang sejarah Piala Thomas dan Piala Uber, mampukah Indonesia menjaga hegemoninya?

Sebagai informasi, Indonesia adalah pengoleksi gelar Piala Thomas terbanyak, sementara China di Piala Uber.

Mengutip Kompas.com, Piala Thomas dan Uber merupakan salah satu kejuaraan bulu tangkis beregu yang sangat bergengsi.

Piala Thomas adalah lambang supremasi bulu tangkis beregu putra, sementara Piala Uber untuk beregu putri.

Piala Thomas atau World Men’s Team Championships pertama kali digelar 1949.

Nama Piala Thomas diambil dari nama pendiri sekaligus presiden pertama Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF), Sir George Alan Thomas.

Adapun, IBF sekarang telah berganti nama menjadi BWF.

Semasa hidupnya, Sir George Alan Thomas yang meninggal dunia di London pada 23 Juli 1972, adalah seorang pemain tenis, bulu tangkis, dan catur.

Tapi prestasi terbaiknya hadir melalui cabang olahraga bulu tangkis di mana ia sukses menjuarai turnamen All England sebanyak 21 kali.

Sir George Alan Thomas mengusulkan ide tentang kejuaraan bulu tangkis beregu putra pada 1939, tepatnya lima tahun setelah IBF didirikan.

Ide itu gagal terlaksana karena pecahnya Perang Dunia II.

Akan tetapi, rencana amenggelar kejuaraan bulu tangkis untuk tim putra tidak sirna begitu saja.

Pada 1946, rapat dewan merencanakan untuk menggelar kejuaraan tersebut pada 1948-1949.

Edisi pertama Piala Thomas pun dilangsungkan di Preston, Inggris, dengan tiga tim peserta yaitu Malaya (sekarang Malaysia), Amerika Serikat, dan Denmark.

Malaya mengalahkan Amerika Serikat pada putaran pertama, sementara Denmark mendapatkan bye.

Pada pertandingan final yang menggunakan format best of nine (lima tunggal dan empat ganda), Malaya berhasil mengalahkan Denmark dengan skor 8-1.

Trofi Piala Thomas sendiri dibuat oleh Atkin Bros yang berasal dari London.

Trofi itu terbuat dari bahan emas dan perak dan terdiri dari dua bagian yaitu cangkir alas serta sosok pemain di atasnya.

Sejarah Piala Uber

Piala Uber yang merupakan kejuaraan bulu tangkis beregu putri digelar delapan tahun setelah Piala Thomas, tepatnya pada 1957.

Piala Uber diambil dari nama pebulu tangkis putri legendaris Inggris yaitu Betty Uber yang aktif pada era 1930-an.

Trofi Piala Uber berbentuk bola dunia dan di bagian atasnya terdapat patung pemain bulu tangkis wanita yang sedang mengayunkan raket.

Trofi Piala Uber dibuat oleh perusahaan perhiasan bernama Mappin & Webb di London.

Juara edisi pertama Piala Uber adalah Amerika Serikat yang mengalahkan tim Denmark pada pertandingan final.

Dilansir situs resmi PB Djarum, turnamen Piala Thomas dan Uber dijadikan satu mulai tahun 1984.

Hingga saat ini, Indonesia memegang rekor juara terbanyak Piala Thomas yakni 13 kali, sementara China merupakan penguasa Piala Uber dengan total 14 kali menjadi juara.

Para juara

Indonesia menjadi tim tersukses di Piala Thomas dengan 14 gelar, sedangkan China menjadi tim tersukses di Piala Uber dengan 15 gelar.

Thomas Cup:

1948-1949 – Host England (Preston); Champion – Malaya

1951-1952 – Host Singapore; Champion – Malaya

1954-1955 – Host Singapore; Champion – Malaya

1957-1958 – Host Singapore; Champion – Indonesia

1960-1961 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – Indonesia

1963-1964 – Host Japan (Tokyo); Champion – Indonesia

1966-1967 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – Malaysia

1969-1970 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – Indonesia

1972-1973 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – Indonesia1975-1976 – Host Thailand (Bangkok); Champion – Indonesia

1978-1979 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – Indonesia

1981-1982 – Host England (London); Champion – China

1984 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – Indonesia

1986 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – China

1988 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – China

1990 – Host Japan (Tokyo); Champion – China

1992 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – Malaysia

1994 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – Indonesia

1996 – Host Hong Kong; Champion – Indonesia

1998 – Host Hong Kong; Champion – Indonesia

2000 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – Indonesia

2002 – Host China (Guangzhou); Champion – Indonesia

2004 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – China

2006 – Host Japan (Tokyo); Champion – China

2008 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – China

2010 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – China

2012 – Host China (Wuhan); Champion – China

2014 – Host India (New Delhi); Champion – Japan

2016 – Host China (Kunshan); Champion – Denmark

2018 – Host Thailand (Bangkok); Champion – China

2020 – Host Denmark (Aarhus); Champion – Indonesia

2022 – Hosts: Thailand (Bangkok); Champions: India

Uber Cup:

1956-1957 – Host England (Lytham St. Annes); Champion – USA

1959-1960 – Host USA (Philadelphia); Champion – USA

1962-1963 – Host USA (Wilmington); Champion – USA

1965-1966 – Host New Zealand (Wellington); Champion – Japan

1968-1969 – Host Japan (Tokyo); Champion – Japan

1971-1972 – Host Japan (Tokyo); Champion – Japan

1974-1975 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – Indonesia

1977-1978 – Host New Zealand (Auckland); Champion – Japan

1980-1981 – Host Japan (Tokyo); Champion – Japan

1984 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – China

1986 – Host Thailand (Bangkok); Champion – China

1988 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – China

1990 – Host Japan (Tokyo); Champion – China

1992 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – China

1994– Host Indonesia (Jakarta); Champion – Indonesia

1996 – Host Hong Kong; Champion – Indonesia

1998 – Host Hong Kong; Champion – China

2000 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – China

2002 – Host China (Guangzhou); Champion – China

2004 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – China

2006 – Host Japan (Tokyo); Champion – China

2008 – Host Indonesia (Jakarta); Champion – China

2010 – Host Malaysia (Kuala Lumpur); Champion – Korea

2012 – Host China (Wuhan); Champion – China

2014 – Host India (New Delhi); Champion – China

2016 – Host China (Kunshan); Champion – China

2018 – Host Thailand (Bangkok); Champion – Japan

2020 – Host Denmark (Aarhus); Champion – China

2022 – Hosts: Thailand (Bangkok); Champions: Korea

Artikel ini akan membahas tentang sejarah Piala Thomas dan Piala Uber, mampukah Indonesia menjaga hegemoninya?

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News

Artikel Terkait