Jadi Tonggak Historiografi Indonesiasentris, Ternyata Seminar Sejarah Nasinal I Pada Tahun 1957 Berlangsung Di Sini

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Seminar Sejarah I pada tahun 1957 berlangsung di Yogyakarta menghasilkan beberapa poin penting, termasuk genre historiografi Indonesiasentris
Seminar Sejarah I pada tahun 1957 berlangsung di Yogyakarta menghasilkan beberapa poin penting, termasuk genre historiografi Indonesiasentris

Intisari-Online.com -Salah satu momen bersejarah dalam sejarah Indonesia adalah diselenggarakan Seminar Sejarah I.

Seminar Sejarah I pada tahun 1957 berlangsung di Yogyakarta.

Ada beberapa hal yang berhasil dihasilkan oleh peristiwa tersebut.

Setelah Indonesia merdeka pada17 Agustus 1945, diadakan sebuah seminar bernama Seminar Sejarah Nasional I.

Seminar Sejarah Nasional I berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 14-18 Desember 1957.

Seminar ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan tanggal 13 Maret 1957 No. 28201/5.

Seminar Sejarah Nasional I perlu diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai pendapat dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelum merdeka, Indonesia lebih dulu dijajah oleh beberapa bangsa Eropa serta Asia, seperti Belanda dan Jepang.

Jepang diketahui menduduki Indonesia sejak 1942 hingga Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 1945.

Berakhirnya pendudukan Jepang telah memberikan semangat baru dalam sejarah Indonesia.

Sebab, beberapa buku sejarah mulai ditulis dan diterbitkan.

Akan tetapi, buku-buku tersebut masih dianggap belum memuaskan bagi kepentingan pendidikan kebangsaan.

Permasalahan penulisan buku sejarah ini telah menjadi bahan pemikiran tentang perlunya penulisan sejarah yang Indonesiasentris.

Untuk menindaklanjuti permasalahan ini, diselenggarakan Seminar Sejarah Nasional I pada 14-18 Desember 1957 di Yogyakarta.

Ada beberapa poin penting yang dibahas di dalam seminar ini, seperti filsafat sejarah nasional, periodisasi sejarah, dan pendidikan sejarah.

Seminar Sejarah Nasional I dihadiri oleh para pembicara dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, termasuk dari luar bidang ilmu sejarah.

Hasil Seminar Sejarah Nasional I

Hasil Seminar Sejarah Nasional I adalah historiografi Indonesia yang Indonesiasentris, di mana artinya penulisan sejarah harus berawal dan berakhir di Indonesia.

Maksud dari Indonesiasentris adalah bahwa sejarah Indonesia harus dipahami dari sisi dan orientasi pada masyarakat Indonesia sebagai keutuhan bangsa.

Indonesiasentris harus menjadikan orang Indonesia sebagai pemeran utama, baik di masa lalu atau masa depan.

Ada dua tujuan dari Indonesiasentris, yaitu sebagai pendekatan dan kebutuhan mencari identitas nasional bangsa Indonesia.

Sayangnya, historiografi Indonesiasentris yang sudah berjalan lebih dari 40 tahun dinilai tidak dapat terlaksana dengan baik.

Karena itulah dilaksanakan Seminar Sejarah Nasional II pada 1970 di Yogyakarta, yang membahas tentang permasalahan periodisasi sejarah Indonesia.

Lalu, diadakan seminar lanjutan, yaitu Seminar Sejarah Nasional III (1981) di Jakarta, dan Seminar Sejarah Nasional IV (1985) di Yogyakarta.

- Hasil Seminar Sejarah Nasional II: penegasan bahwa penulisan sejarah harus menggunakan pendekatan ilmu sosial.

- Hasil Seminar Sejarah Nasional III: historiografi harus memiliki kesadaran teoritik dan metodolodis sejarah interdisipliner.

- Hasil Seminar Sejarah Nasional IV: sejarah harus berdasarkan periode dan tema.

Begitulah,Seminar Sejarah I pada tahun 1957 berlangsung di Yogyakarta menghasilkan beberapa keputusan, yang paling krusial tentu genre "Historiografi Indonesiasentris".

Dapatkan artikel terupdate Intisari-Online.com di Google News

Artikel Terkait