Apakah Bisa Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Bayar Utang?

Ade S

Editor

Ilustrasi. Temukan jawaban atas pertanyaan 'apakah bisa puasa Syawal digabung dengan puasa bayar utang' dan dapatkan panduan lengkapnya di sini!
Ilustrasi. Temukan jawaban atas pertanyaan 'apakah bisa puasa Syawal digabung dengan puasa bayar utang' dan dapatkan panduan lengkapnya di sini!

Intisari-Online.com -Salah satu amalan sunah yang dianjurkan setelah Hari Raya Idul Fitri adalah puasa Syawal.

Di sisi lain, bagi umat Islam yang memiliki utang puasa Ramadan, ada kewajiban untuk menggantinya.

Timbul pertanyaan, apakah bisa puasa Syawal digabung dengan puasa bayar utang?

Artikel ini akan mengupas tuntas hukum menggabungkan kedua jenis puasa tersebut, lengkap dengan dalil dan pendapat para ulama.

Simak artikel ini hingga selesai untuk mendapatkan jawaban yang komprehensif dan membantu Anda dalam menjalankan ibadah puasa.

BisakahPuasa Syawal Digabung dengan Puasa Bayar Utang?

Puasa Syawal, amalan sunah yang dianjurkan setelah merayakan Idulfitri, menawarkan pahala berlipat bagi umat Islam.

Di balik keutamaannya, muncul pertanyaan: bolehkah menggabungkan puasa Syawal dengan qadha Ramadan untuk melunasi utang puasa?

Menurut Syekh Ali Jum'ah Muhammad dari Lembaga Fatwa Mesir, seperti dilansir dariTribunnews.com, menggabungkan kedua puasa tersebut diperbolehkan.

Namun, pahala yang didapatkan tidak sesempurna mereka yang menjalankannya secara terpisah.

Baca Juga: Bolehkah Kita Puasa Syawal Sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadhan?

Imam As-Suyuthi dalam kitabnya "al-Asybah wa an-Nadhairi" menyatakan, orang yang mengganti utang puasa Ramadan di bulan Syawal dengan niat puasa Syawal tetap sah dan mendapat pahala dari kedua puasa tersebut.

Hal senada diungkapkan kitab "Mughnil Muhtaj" karya Al-Khatib As-Syarbini.

Mereka yang membayar utang puasa Ramadan di bulan Syawal tetap memperoleh keutamaan puasa Syawal.

8 Keutamaan Puasa Syawal

Melansir Kompas.com, ada delapan keutamaan yang bisa diraih dengan menjalankan puasa Syawal, di antaranya:

1. Dijauhkan dari api neraka

Menurut laman Muhammadiyah, puasa Syawal bisa menjadi penjaga dari siksa api neraka selama 70 tahun. Tentunya dengan syarat menjalankannya dengan penuh keimanan.

2. Dihujani shalawat para malaikat

Saat berbuka puasa Syawal, para malaikat dikabarkan akan melantunkan shalawat tanpa henti hingga waktu berbuka tiba.

3. Penghapus dosa

Keutamaan berikutnya adalah dihapusnya dosa-dosa selama setahun terakhir. Namun ingat, ini harus diiringi komitmen kuat untuk menjauhi perbuatan yang dapat mendatangkan dosa.

Baca Juga: Dianjurkan Berkesinambungan, Bolehkah Puasa Syawal Dijalankan Secara Putus-putus?

4. Penyempurna puasa Ramadan

Seperti ibadah sunah pada umumnya, puasa Syawal berfungsi sebagai penyempurna ibadah wajib, dalam hal ini puasa Ramadan.

5. Pahala setara puasa setahun

Setiap amal saleh dilipatgandakan pahalanya hingga sepuluh kali lipat. Maka, dengan menjalankan puasa Ramadan dan Syawal, Anda berpotensi meraih pahala puasa selama 12 bulan penuh.

6. Tanda diterimanya puasa Ramadan

Salah satu indikator diterimanya amal ibadah adalah konsistensi kita menjalankan ibadah berikutnya.

Begitu pula dengan puasa Syawal, ini bisa menjadi pertanda bahwa puasa Ramadan Anda diterima Allah SWT.

7. Ungkapan syukur

Menjalankan puasa Syawal adalah wujud syukur atas limpahan pahala dan ampunan yang diberikan Allah SWT selama Ramadan.

8. Menjaga konsistensi ibadah

Selesai Ramadan, jangan sampai semangat beribadah menurun. Puasa Syawal bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga konsistensi tersebut.

Baca Juga: Manfaat Melaksanakan Puasa Syawal Tepat Usai Idul Fitri dan Hukumnya

Niat Puasa Syawal

Seperti diuraikan di atas, puasa Syawal menawarkan kesempatan meraih pahala berlipat.

Untuk melaksanakannya, dibutuhkan niat yang diikrarkan dengan lafal khusus.

Lafal niat puasa Syawal:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawâlin lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.”

Keutamaan puasa Syawal sebanding dengan pahala berpuasa setahun penuh. Namun, kapan sebaiknya niat tersebut diucapkan?

Waktunya terbilang longgar. Anda bisa melafalkan niat puasa Syawal mulai setelah Magrib hingga sebelum Zuhur keesokan harinya.

Demikian pembahasan mengenai hukum menggabungkan puasa Syawal dan qadha Ramadan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu menjawab pertanyaan Anda mengenai apakah bisa puasa Syawal digabung dengan puasa bayar utang.

Ingatlah bahwa menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan kesabaran merupakan kunci utama untuk meraih pahala yang berlimpah.

Baca Juga: Dianggap Sebagai Hari Rayanya Puasa Syawal, Begini Sejarah Lebaran Ketupat

Artikel Terkait