Dianggap Sebagai Hari Rayanya Puasa Syawal, Begini Sejarah Lebaran Ketupat

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Artikel ini akan membahas tentang sejarah lebaran ketupat yang dianggap sebagai hari rayanya puasa Syawal.
Artikel ini akan membahas tentang sejarah lebaran ketupat yang dianggap sebagai hari rayanya puasa Syawal.

Intisari-Online.com -Ada dua lebaran di bulan Syawal bagi sebagian masyarakat Jawa.

Pertama Lebaran Idul Fitri, kedua Lebaran Ketupat.

Artikel ini akan membahas tentang sejarah lebaran ketupat yang dianggap sebagai hari rayanya puasa Syawal.

Lebaran Ketupat atau Hari Raya Ketupat atau Kupatan diselenggarakan tepat satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri atau pada 8 Syawal.

Biasanya, hari raya ini diselenggarakan setelah menyelesaikan puasa Syawal selama enam hari.

Di Indonesia, hari raya ketupat adalah simbolkebersamaan.

Umumnya, masyarakat akan menata ketupat ke dalam wadah dan membawanya ke tempat berkumpul.

Setelah berkumpul, masyarakat akan melakukan doa bersama, kemudian menyantap ketupat yang telah dipotong, bersama sambal goreng dan bubuk kedelai.

Filosofi Ketupat

Kata ketupat atau kupat berasal dari bahasa Jawa yakni “ngaku lepat” atau mengakui kesalahan.

Dalam masyarakat Jawa, mengakui kesalahan biasanya dilakukan dengan sungkeman.

Sungkeman dilakukan dengan bersimpuh dan memohon maaf di hadapan orang tua.

Hal ini menandakan pentingnya penghormatan anak terhadap orang tua.

Berkaitan dengan hal tersebut, ketupat menjadi simbol “maaf” bagi masyarakat Jawa.

Tak heran, hari raya Idulfitri maupun Lebaran Ketupat identik dengan makanan tersebut.

Sejarah Lebaran Ketupat

Lebaran Ketupat erat kaitannya dengan Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo.

Masyarakat Jawa percaya, Sunan Kalijaga merupakan sosok yang pertama kali memperkenalkan ketupat ke masyarakat.

Hal itu disebutkan oleh budayawan Zastrouw Al-Ngatawi.

Dia mengatakan tradisi kupatan dalam Lebaran Ketupat muncul di era Wali Songo.

Kala itu, Sunan Kalijaga memanfaatkan tradisi slametan yang sudah ada di masyarakat Nusantara untuk menyebarkan ajaran Islam.

Sunan Kalijaga mengajarkan masyarakat cara bersyukur, bersedekah, dan bersilaturahmi.

Sejumlah daerah yang masih melestarikan tradisi Lebaran Ketupat ini di antaranya Magelang, Rembang, Lamongan, Gresik, Pasuruan, Trenggalek, Kudus, Madura, hingga Lombok, dan Gorontalo.

Itulah artikel tentangsejarah lebaran ketupat yang dianggap sebagai hari rayanya puasa Syawal, semoga bermanfaat.

Artikel Terkait