Intisari-Online.com - Demokrasi Liberal di Indonesia (1949-1959) menjadi periode penuh warna dalam sejarah politik bangsa.
Era ini ditandai dengan kemunculan sistem multipartai yang memicu pertumbuhan pesat partai politik di Indonesia.
Dinamika kehidupan politik pada masa demokrasi liberal ini penuh dengan gejolak dan eksperimen.
Di tengah semangat multipartai, muncul pula kecenderungan partai-partai yang lebih mementingkan kepentingan kelompoknya daripada kepentingan bangsa.
Hal ini mengakibatkan perputaran kabinet yang sering terjadi, di mana setiap partai berusaha meraih kekuasaan.
Kehidupan politik pada masa demokrasi liberal ini meninggalkan banyak pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia.
Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang dinamika politik, pergantian kabinet, dan peristiwa penting seperti Pemilu 1955 dalam periode Demokrasi Liberal.
Pengertian Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal merupakan sebuah sistem politik yang mengedepankan kebebasan individu.
Menurut Syarifuddin dalam bukunya "Bahan Pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia VI" (2016), seperti dilansir dari Kompas.com, sistem ini menitikberatkan pada perlindungan hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah, sebagaimana tercantum dalam konstitusi.
Baca Juga: Penjelasan Latar Belakang Munculnya Gerakan Permesta pada Masa Demokrasi Liberal
KOMENTAR