Intisari-Online.com - Di balik nama dan karakteristik bawaan, terdapat identitas sosial yang melekat pada diri kita.
Identitas ini bukan sesuatu yang statis, melainkan dinamis dan terus berkembang seiring dengan interaksi dan pengalaman baru dalam berbagai aspek kehidupan.
Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana cara kita mengenali identitas individu yang terbentuk secara sosial ini?
Pertanyaan ini penting untuk dijawab karena dengan memahami identitas sosial, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan meningkatkan toleransi terhadap keragaman dalam masyarakat.
Artikel ini akan membahas beberapa cara untuk mengenali identitas individu yang terbentuk secara sosial.
Dengan memahami berbagai cara tersebut, kita dapat membuka diri terhadap berbagai perspektif dan membangun hubungan yang lebih harmonis dengan sesama.
Pengertian Identitas Individu yang Terbentuk Secara Sosial
Melansir Kemdikbud, identitas individu yang terbentuk secara sosial adalah identitas yang dihasilkan dari aktivitas keseharian seseorang, seperti pekerjaan, studi, peran dalam masyarakat, dan peran dalam kelompok agama.
Contohnya, seorang guru memiliki identitas sebagai pengajar, seorang mahasiswa memiliki identitas sebagai pelajar, dan seorang ketua RT memiliki identitas sebagai pemimpin komunitas.
Identitas sosial bukan hanya tentang peran dan label, tetapi juga tentang interaksi, pengalaman, dan nilai-nilai yang dianut seseorang dalam kelompok dan masyarakat.
Seseorang yang aktif dalam komunitas agama, misalnya, mungkin memiliki identitas religius yang kuat.
Baca Juga: Dampak Historiografi Kolonial bagi Masyarakat Indonesia, Ada Tiga Hal
KOMENTAR