Istilah candi berasal dari salah satu nama untuk Dewi Durga (dewi maut) yaitu Candika.
Inilah mengapa candi berfungsi sebagai tempat untuk memuliakan raja yang telah meninggal.
Tapi, candi tidak menyimpan mayat atau abu jenazah.
Candi hanya menyimpan benda-benda seperti potongan logam, batu-batuan, dan sesaji.
Barang-barang itu ditaruh pada wadah atau pripih.
Pripih itulah yang ditanam di dasar candi.
Pada agama Hindu, candi berfungsi sebagai makam.
Sementara bagi agama Buddha, candi memiliki tempat untuk pemujaan dan tidak ada pripih.
Di dalam candi Buddha tidak ada arca yang jadi perwujudan Dewa.
Terdapat pengelompokan candi-candi yang telah ada.
Candi di Pulau Jawa erat kaitannya dengan alam pikiran dan susunan masyarakatnya.
Candi di Indonesia ada yang dibangun berdiri sendiri dan yang dibangun berkelompok.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR