Intisari-Online.com -Kuliah tujuh menit alias kultum selama puasa Ramadhan tak hanya dilakukan setelah salat tarawih.
Di beberapa masjid, setelah salat Subuh pun ada ceramahnya.
Ini 3 materi teks kultum Subuh singkat puasa Ramadhan.
Tema 1
Pentingnya Bersyukur
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama, marilah kita mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang sudah memberi nikmat berlipat hingga saat ini.
Tak lupa juga shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga, para sahabat sampai kepada kita umatnya.
Melalui kesempatan yang singkat ini, saya ingin menyampaikan mengenai pentingnya bersyukur.
Saking pentingnya bersyukur, ada beberapa hadist yang menggambarkan hal tersebut.
Salah satunya berbunyi:
“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mukmin sejati. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar dan itu baik baginya”.(HR.Muslim no. 7692).
Ya, seorang muslim sejati akan selalu melibatkan Allah dalam setiap perkara.
Jika senang ia akan bersyukur, sementara Jika tertimpa kesusahan ia akan bersabar.
Baca Juga: Contoh Teks Kultum Tarawih Simple dengan Kutipan Ayat Al-Quran
Mengapa syukur menjadi penting?
Sebab, ada banyak manfaat yang secara langsung akan kita petik.
Beberapa manfaat tersebut, contohnya yaitu:
- Kita akan jauh dari berbagai penyakit hati
- Hidup akan penuh keberkahan
- Allah janjikan surga
- Allah akan tambah nikmat yang lainnya
- Mempertebal iman seseorang
- Membuat hidup lebih tenang
Lalu bagaimana caranya kita bersyukur?
Tidak usah repot-repot.
Cobalah kita rasakan apa yang kita punyai sekarang, misalnya kesehatan, keluarga, rezeki dan lain-lain.
Semua itu patut kita syukuri lantaran tak semua orang bisa mendapatkannya.
Maka dari itu, mulai saat ini tanamkan selalu rasa syukur dalam diri agar hidup kita menjadi lebih baik.
Demikian kultum yang bisa saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.
Tema 2
Keutamaan Bulan Ramadhan
Umat Islam selayaknya memahami keutamaan atau fadhilah dari setiap ibadah yang Allah SWT perintahkan.
Menurut para ulama pemahaman terhadap keutamaan dalam melaksanakan setiap amal shaleh akan menjadi penyemengat sekaligus akan mendorong kepada peningkatan ketaqwaan seseorang.
Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan.
Sebab, bulan ini memiliki beberapa keutamaan atau manfaat seperti berikut ini:
Ramadhan Bulan Diturunkannya Al-Quran
Ramadhan merupakan syahrul Quran (bulan Al-Quran).
Diturunkannya Al-Qur'an pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan.
Allah Swt berfirman yang artinya:
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: 185).
Di ayat lain Allah Swt berfirman yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar" (QS. Al-Qadar: 1).
Dan banyak ayat lainnya yang menerangkan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadhan.
Itu sebabnya bulan Ramadhan dijuluki dengan nama syahrul quran (bulan Al-Qur'an)
Bulan Penuh Keberkahan
Bulan ini disebut juga dengan bulan syahrun mubarak. Hal ini adalah berdasarkan pada dalil hadist Nabi Rasulullah SAW yang artinya:
"Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian.." (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Dan juga bahwa setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya.
Dan di dalam bulan penuh kemuliaan dan keberkahan ini maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya.
Puasa ditinjau dari aspek ekonomi, maka Ramadhan memberi keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya.
Bagi fakir miskin, Ramadhan membawa keberkahan tersendiri.
Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan dan disunnah untuk berinfaq dan bersedekah di bulan Ramadhan kepada mereka.
Bahkan diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mereka.
Malam Lailatul Qodar
Kemuliaan bulan ramadhan salah satunya adalah dengan hadirnya malam penuh kemuliaan dan keberkahan di salah satu malam pada malam-malam terakhir dan ganjil di bulan ramadhan yaitu malam Lailatul Qodar.
Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan).
Pada malam inilah yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan adalah saat diturunkannya AlQur’anul Karim.
Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS.Al Qadr: 1-3).
Bulan Ramadhan, Bulan Pengampunan Dosa Maghfirah
Allah Ta'ala menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar.
Nabi saw bersabda yang artinya:
"Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi." (HR. Muslim).
Melalui berbagai aktivitas ibadah di bulan Ramadhan Allah Swt menghapuskan dosa kita.
Di antaranya adalah puasa Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi Saw yang artinya:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR.Bukhari dan Muslim).
Begitu pula dengan melakukan shalat malam (tarawih, witir dan tahajud) pada bulan Ramadhan dapat menghapus dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya:
"Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat malam) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim).
Ramadhan Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup
Keberkahan kemuliaan di dalam bulan Ramadhan adalah pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat.
Dengan demikian, Allah Ta'ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadhan.
Mengingat berbagai keutamaan Ramadhan tersebut di atas, maka sangat disayangkan bila Ramadhan datang dan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meraihnya dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih.
Semoga ramadhan tahun ini akan lebih baik dalam hal amalan ibadah daripada tahun-tahun sebelumnya.
Aamiin…aamiin.
Tema 3
Mempertahankan Nilai-nilai Ramadhan
Allah SWT menyampaikan seruan khusus buat orang-orang yang beriman (mu'min) agar senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip ketakwaan dan memperingatkan mereka agar tetap menjadi seorang muslim hingga datang kematian.
Seruan-Nya termaktub dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 102 agar menjadi pegangan-landasan hidup guna meraih keselamatan di dunia dan keselamatan di akhirat.
Kata haqqa tuqatih 'sebenar-benar takwa' mengisyaratkan kepada kita untuk memenuhi segala kewajiban takwa dan mengerahkan segala daya-kemampuan agar dapat melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya secara keseluruhan.
Sementara kata tamutunna 'janganlah kamu mati' mengultimatum agar kita waspada sebelum datangnya kematian untuk senantiasa memeluk agama Islam dengan konsekuensi menjalankan syari'at.
Mari kita menjaga nilai-nilai Ramadhan yang telah banyak mengajarkan tentang amal shaleh yang mestinya terus kita jalankan.
Ramadhan sebagai madrasah bagi orang-orang beriman menghasilkan beragam nilai-nilai yang positif bagi kehidupan.
Bukankah goal 'tujuan akhir' dari kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan adalah untuk mencetak insan yang bertakwa?
Tentu, jawabannya pasti "ya", karena dalilnya qath'iy yang bersumber dari Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.
Karena itu sekalipun Ramadhan berakhir, namun hak-hak Allah atas kita tidaklah ikut berakhir, kecuali dengan kematian.
"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kepastian (kematian)," firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Hijr ayat 99.
Dengan bertakwa kepada Allah tidak terbatas ruang dan waktu: di mana pun dan kapankan tetap harus dijalankan.
Di luar bulan Ramadhan kita harus tetap memperbanyak ibadah serta meningkatkan kualitasnya.
Mempertahankan nilai-nilai yang baik -seperti qiyam al-lail (shalat malam), shaum (puasa), dan tilawah al-Quran (membaca, merenungi, dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran)- menjadi sangat penting dalam menyongsong masa depan yang gemilang.
Musibah terbesar dalam hidup ini adalah jika Allah berpaling dari kehidupan kita.
Sungguh disayangkan jika Allah membiarkan kita melakukan perbuatan maksiat dan dosa.
Na'udzubillah, kalau kita disibukkan dengan hal-hal yang tidak berfaedah-bermanfaat.
Ayo, kita segera kembali ke jalan Allah yang benar!
Amal Rutin
Rasulullah Muhammad SAW dalam Hadits Riwayat Bukhari Muslim mengajarkan kita untuk beramal secara rutin meski sedikit:
ahabbu al-a'mal ila Allah adwamuha wa in qalla.
Tentu ajaran ini mendorong kita untuk terus berbuat baik, walaupun sedikit dan kecil.
Bisa jadi amal yang tampaknya 'sepele', namun bisa jadi memiliki dampak yang besar dan bobot yang berat.
Hendaknya harus kita ingat, setiap amal landasannya adalah niat.
Niatnya kita tujukan semata-mata mengharapkan ridha Allah Ta'ala.
Jangan sampai kita beramal, tetapi tidak bernilai di sisi-Nya.
Segerakanlah diri kita untuk terus berbuat baik dan senantiasa berada dalam ketaatan: taat melaksanakan perintah dan taat menjauhi larangan.
Dunia adalah waktu untuk beramal dan akhirat adalah waktu mempertanggungjawabkan amal.
Mumpung masih ada kesempatan hidup di dunia, berbuatlah yang terbaik karena penyesalan selalu datang kemudian.
Mumpung belum terlambat, bersegeralah kembali ke jalan Ilahi.
Berikut ini ada beberapa ilustrasi-gambaran penyesalan para penghuni neraka saat melihat dan menerima azab.
".... Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah dan sesungguhnya aku benar-benar termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah)." (QS Az-Zumar [39]:56),
".... Seandainya aku dapat kembali (ke dunia), tentu aku termasuk orang-orang yang berbuat baik." (QS Az-Zumar [39]:58)
"....Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, bukan (seperti perbuatan) yang pernah kami kerjakan dahulu...." (Fatir [35]:37).
Itulah 3 contoh materi teks kultum Subuh singkat puasa Ramadhan, yang bisa kamu pakai, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Beginilah Contoh Teks Kultum Dengan Tema Hikmah Puasa Ramadhan