Kisah Nabi di Bulan Ramadhan, saat Rasulullah Puasa Pertama Kali

Ade S

Editor

Ilustrasi menggunakan kecerdasan buatan. Kisah Nabi di bulan Ramadhan: saat Rasulullah puasa pertama kali. Pelajari sejarah dan makna Ramadhan.
Ilustrasi menggunakan kecerdasan buatan. Kisah Nabi di bulan Ramadhan: saat Rasulullah puasa pertama kali. Pelajari sejarah dan makna Ramadhan.

Intisari-Online.com -Bulan Ramadhan penuh dengan berkah dan momen istimewa bagi umat Islam.

Tentunyaterdapat banyak kisah Nabi di bulan Ramadhan yang penuh makna dan pelajaran.

Salah satunya adalah kisah Nabi Muhammad SAW saat pertama kali menjalankan puasa Ramadhan.

Kisah ini menjadi contoh dan teladan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa.

Selain itu, terdapat banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi di bulan Ramadhan.

Puasa Ramadhan Pertama Kali

Menurut Zainul Arifin dalam bukunya "Puasa Wajib dan Sunah yang Paling Dianjurkan" (2013), puasa Ramadhan pertama kali dilakukan pada 10 Syakban di tahun kedua Hijriyah, sekitar tahun 624 Masehi.

Ada pendapat lain yang menyebutkan dua malam awal bulan Syakban sebagai awal mula puasa Ramadhan.

Karena perintah puasa turun pada tahun kedua Hijriyah, maka Nabi Muhammad diperkirakan menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebanyak sembilan kali dalam hidupnya.

Perintah tersebut tertulis dalam Al Quran, tepatnya di Surat Al Baqarah ayat 183-185.

Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi di Bulan Ramadhan: Pingsan saat Sedang Puasa

Meskipun alasan pasti di balik kewajiban puasa di bulan Ramadhan belum diketahui.

Namun bulan ini memiliki peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu turunnya wahyu pertama Al Quran pada tanggal 17 Ramadhan.

Dalam Islam, puasa Ramadhan diartikan sebagai menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Puasa di Zaman Nabi Muhammad

Menariknya, kendati perintah puasa Ramadhan baru diturunkan pada tahun kedua Hijriyah, Nabi Muhammad dan para sahabatnya ternyata sudah terbiasa berpuasa.

Mereka biasa menjalankan puasa setiap bulan selama tiga hari, pada tanggal 13, 14, dan 15.

Selain itu, puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) juga rutin dilakukan oleh Rasulullah.

Namun, setelah puasa Ramadhan diwajibkan, Rasulullah memberikan pilihan kepada para sahabat untuk tetap menjalankan puasa Asyura atau tidak.

Dikutip dari NU Online, Guru Besar Hukum Islam di Mesir, Syekh Muhammad Afifi Al-Baijuri, menyebutkan bahwa pada tahun pertama perintah wajib puasa Ramadhan, para sahabat dilarang untuk mendekati istri mereka pada malam-malam puasa.

Aturan tersebut kemudian dianggap berat oleh para sahabat.

Al Quran kemudian meringankan pelaksanaan ibadah Ramadhan tersebut melalui Surat Al Baqarah ayat 187 yang membolehkan mereka untuk berhubungan suami istri pada malam hari.

Baca Juga: 8 Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan, Termasuk Perang Badar

Puasa Sebelum Datangnya Islam

Ibadah puasa ternyata tak hanya dikenal di masa Rasulullah.

Melansir KompasTV,disebutkanbahwa amalan puasa sudah dilakukan oleh beberapa nabi sebelumnya.

Dalam buku "Sejarah Puasa" (2021), disebutkan bahwa Nabi Daud dan umatnya telah melaksanakan puasa.

Mereka diwajibkan berpuasa setiap dua hari sekali sepanjang hidupnya.

Puasa inilah yang kini dikenal dengan puasa Daud, yang dikerjakan sehari puasa, sehari tidak.

Selain itu, terdapat riwayat dari Muadz, Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas yang disebutkan dalam buku "Panduan Praktis Ibadah Puasa" (2022) bahwa puasa juga pernah diwajibkan pada zaman Nabi Nuh.

Riwayat lain menyebutkan bahwa puasa juga pernah diwajibkan kepada Nabi Adam, yakni puasa Ayyamul Bidh.

Sementara puasa Asyura diketahui pernah diwajibkan pada umat Nabi Musa.

Dengan mempelajari kisah Nabi di bulan Ramadhan, diharapkan kita dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momen untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: Punya Kedudukan Mulia, Inilah 6 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Syaban

Artikel Terkait