Intisari-Online.com - Setelah sukses mengekspor mobil berjenis MPV dan SUV, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mulai mengekspor sedan ke sejumlah negara di Timur Tengah. Seremoni ekspor perdana tersebut berlangsung Rabu (26/4) di Pabrik Toyota Karawang II, Karawang, Jawa Barat. Hadir dalam acara tersebut jajaran management TMMIN, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, Menteri Perdagangan M. Luthfi, serta delapan Duta Besar dari Timur Tengah dan Duta Besar Jepang.
Jenis sedan yang diekspor dengan sistem completely built up ini adalah Toyota Vios, di mana di pasar Timur Tengah mobil ini dinamai sebagai Toyota Yaris. Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yordania, Lebanon, dan Yaman. Di negara-negara tersebut, jadinya Toyota Yaris akan tersedia dalam jenis sedan dan hatchback.
Pada tahap awal, jumlah sedan yang diekspor mencapai 1.000 unit per bulan. Untuk selanjutnya secara bertahap diharapkan akan terus meningkat hingga 3.000 unit per bulan. Dari jumlah tersebut, lebih dari 50 persen diekspor ke tiga negara yakni Saudi Arabia, Oman, dan Uni Emirat Arab. “Sebenarnya sejak Desember 2013, TMMIN sudah mulai mengekspor Toyota Vios ke Brunei Darussalam dan Singapura, tapi jumlahnya masih bisa dikatakan kecil,” terang Johnny Darmawan, Vice President TMMIN.
Dalam kesempatan itu Johny Darmawan mengungkapkan, ekspor ini menandakan kepercayaan yang tinggi dari konsumen terhadap produk buatan Indonesia. Seperti diketahui selama ini ekspor Toyota Vios ke Timur Tengah antara lain dipenuhi oleh pabrik Toyota di Thailand. “Karena ada peluang maka kita bisa masuk,” tutur Johnny Darmawan.
Menyinggung tentang rencana TMMIN ke depan, President Director TMMIN, Masahiro Nonami, mengungkapkan, rencana untuk terus meningkatkan ekspor sedan tentulah ada. Bahkan pabrik di Karawang II yang memiliki nilai investasi Rp3,3 triliun ini masih memungkinkan untuk memproduksi hingga 5.000 unit sedan per bulan. “Persoalannya, apakah kita cukup kompetitif dibandingkan dengan negara lain” kata Nonami.
Peningkatan ekspor menurut Nonami memang tak lepas dari daya saing produk TMMIN. Terutama meyangkut infrastruktur yang disediakan pemerintah untuk mendukung ekspor, seperti jalan raya dan pelabuhan. “Kalau untuk mengirim produk dari pabrik ke pelabuhan butuh waktu lima jam, apakah masih bisa kompetitif?” tutur Nonami.
Ekspor Toyota Vios ini diharapkan dapat membantu target peningkatan 50 persen dari ekspor TMMIN yang tahun 2013 berjumlah 118 ribu unit per tahun. Sejauh ini TMMIN telah melakukan ekspor ke 70 negara tujuan. Dua produk yang menjadi andalan adalah Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner. Hingga kini TMMIN masih tercatat sebagai pengekspor mobil terbesar di Indonesia yakni mencapai 70 persen dari jumlah yang diekspor.