Mengapa Kerajaan Majapahit Disebut sebagai Kerajaan Agraris Maritim?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan agraris maritim.
Ilustrasi - Kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan agraris maritim.

Intisari-online.com - Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di wilayah Nusantara, dengan kejayaannya berlangsung pada abad ke-14 hingga awal abad ke-16.

Kerajaan Majapahit disebutsebagai kerajaan agraris maritim karena memiliki karakteristik unik yang menggabungkan sistem agraris yang kuat dengan dominasi di bidang maritim.

Sistem Agraris Majapahit

Sistem agraris Majapahit didukung oleh lokasi kerajaan yang berada di daerah yang subur dan dekat dengan sungai-sungai besar, seperti Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo.

Sungai-sungai ini menjadi sumber air untuk mengairi sawah-sawah padi yang menjadi komoditas utama kerajaan.

Selain itu, sungai-sungai ini juga menjadi jalur transportasi untuk mengangkut hasil panen ke pelabuhan-pelabuhan di pesisir.

Padi yang dihasilkan oleh Majapahit tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk diekspor ke negara-negara lain, seperti Cina, India, dan Arab.

Padi Majapahit menjadi daya tarik bagi pedagang asing yang datang ke Nusantara untuk berdagang.

Selain padi, Majapahit juga menghasilkan komoditas pertanian lainnya, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, rempah-rempah, dan gula.

Sistem Maritim Majapahit

Sistem maritim Majapahit didukung oleh armada laut yang kuat dan pelabuhan-pelabuhan yang strategis.

Baca Juga: Kerajaan Mataram Kuno Diperintah oleh Dua Dinasti Berbeda: Berikut Penjelasannya

Armada laut Majapahit dibangun sejak masa pemerintahan Raden Wijaya, pendiri kerajaan, yang berhasil mengusir tentara Mongol dari Jawa dengan menggunakan senjata dan meriam yang dirampas dari mereka.

Armada laut Majapahit terus dikembangkan oleh penerus-penerus Raden Wijaya, terutama oleh Gajah Mada, patih yang berambisi menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Armada laut Majapahit digunakan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan kerajaan, serta untuk melakukan ekspansi dan perdagangan.

Majapahit berhasil menguasai dan mempengaruhi wilayah-wilayah di Nusantara, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua.

Bahkan, pengaruh Majapahit sampai ke Semenanjung Malaya, Siam, Kamboja, dan Vietnam.

Majapahit juga menjalin hubungan dagang dengan negara-negara asing, seperti Cina, India, dan Arab.

Pelabuhan-pelabuhan Majapahit menjadi pusat-pusat perdagangan yang ramai dan maju.

Beberapa pelabuhan terkenal Majapahit adalah Hujung Galuh, Tuban, Gresik, Surabaya, dan Canggu, di sepanjang sungai Brantas.

Di pelabuhan-pelabuhan ini, terjadi pertukaran barang-barang antara pedagang lokal dan asing.

Barang-barang yang diperdagangkan antara lain adalah padi, rempah-rempah, gula, kain, emas, perak, mutiara, dan keramik.

Kesimpulan

Baca Juga: Jelaskan Peran Kerajaan Majapahit Bagi Kehidupan Berbangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan agraris maritim karena mampu menggabungkan kekuatan perekonomiannya dari sektor pertanian dan perdagangan.

Majapahit memiliki sistem agraris yang kuat yang didukung oleh lokasi yang subur dan dekat dengan sungai-sungai besar.

Majapahit juga memiliki sistem maritim yang kuat yang didukung oleh armada laut yang tangguh dan pelabuhan-pelabuhan yang strategis. Majapahit menjadi kerajaan yang kaya, berpengaruh, dan dihormati di Nusantara dan dunia.

Artikel Terkait