Apa Dan Bagaimana Peran Individu Dalam Pencegahan Perubahan Iklim?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Artikel ini membahas tentang bagaimana peran individu dalam pencegahan perubahan iklim, semoga bermanfaat.
Artikel ini membahas tentang bagaimana peran individu dalam pencegahan perubahan iklim, semoga bermanfaat.

Intisari-Online.com -Perubahan iklim bukan isu pepesan kosong, ia adalah sebenar-benarnya masalah yang harus kita hadapi saat ini.

Lalu bagaimana peran individu dalam pencegahan perubahan iklim?

Mengutip Kompas.com, setidaknya ada tujuh hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah perubahan iklim semakin memburuk.

Krisis iklim atau perubahan iklim, seperti kita sebut di awal, benar-benar keniscayaan.

Serangkain bencana hadir akibatkrisis iklim di seluruh dunia.

Ada banjir bandang, kekeringan, topan yang kuat, gelombang panas, kebakaran hutan, dan lainnya silih berganti menerpa sejumlah wilayah.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pernah mengatakan, dunia sudah tidak lagi mengalami pemanasan global (global warming).

Lebih parah dari itu, dunia sudah memasuki tahap pendidihan global (global boiling).

Berbagai penelitian menunjukkan, apabila suhu Bumi naik 2 derajat celsius, dunia akan mengalami lebih banyak kekeringan, banjir bandang, kebakaran hutan, dan lainnya.

Berbagai data tersebut mungkin tampak mengkhawatirkan.

Meskipun begitu, masih ada kabar baik selama kita masih untuk mengubahnya.

Memburuknya krisis iklim bisa dicegah, minimal mulai diri kita sendiri.

Seperti disebut di awal, setidaknya ada tujuh hal mulia yang bisa kita lakukan untuk merespon perubahan iklim.

1. Mengajak yang lain

Mengatasi krisis iklim bisa dimulai dengan sesuatu yang paling sendiri: mengajak teman, keluarga, dan rekan kerja kita untuk mengurangi karbon yang dihasilkan dari aktivitas keseharian.

Ikut bergabung dengan gerakan global seperti Count Us In juga bisa kita lakukan.

Gerakan ini bertujuan untuk menginspirasi 1 miliar orang mengambil langkah-langkah nyata dan mendesak para pemimpin untuk bertindak lebih berani terhadap iklim.

Jika 1 miliar orang ikut serta dalam gerakan tersebut, diperkirakan 20 persen emisi karbon global dapat dipangkas.

2. Desak para pengambil kebijakan

Kita bisa mendesak para pengambil kebijakan dan industri lokal untuk mengurangi emisi dan polusi karbon.

Caranya bisa berkampanye secara mandiri melalui media sosial atau bergabung dengan komunitas peduli lingkungan lokal.

3. Ubah kebiasaan transportasi

Transportasi menyumbang sekitar seperempat dari seluruh emisi gas rumah kaca dan di seluruh dunia.

Berbagai negara kini mulai menerapkan kebijakan untuk melakukan dekarbonisasi di sektor ini.

Di sektor ini kita bisa memulai dari diri sendiri.

Caranya, jangan sering-sering menggunakan kendaraan bermotor kalau jarak yang ditempuh sangat dekat.

Jika jaraknya terlalu jauh, gunakan angkutan umum.

Jika harus mengemudi, tawarkan kepada yang lain barangkali memiliki tujuan yang searah atau sama.

4. Hemat energi di rumah

Melakukan penghematan energi di rumah bisa sangat membantu mengurangi emisi apabila dilakukan secara serempak.

Matikan peralatan elektornik bila tidak digunakan, matikan lampu saat siang hari, dan pemakaian pendingin ruangan yang efisien bisa kita lakukan.

Jika mampu, kita bisa memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di rumah.

Selain membantu mengurangi emisi, pemasangan PLTS juga bisa menghemat tagihan listrik.

5. Jangan buang-buang makanan

Sepertiga dari seluruh makanan yang diproduksi hilang atau terbuang.

Makanan yang terbuang dapat melepaskan metana, salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.

Menurut laporan UNEP tahun 2021, masyarakat di seluruh dunia membuang 1 miliar ton makanan setiap tahunnya.

Makanan yang terbuang yang menyumbang sekitar 8 sampai 10 persen emisi gas rumah kaca global.

Hindari pemborosan dengan hanya membeli apa yang Anda butuhkan.

Manfaatkan setiap bagian makanan yang dibeli.

6. Terapkan gaya berpakaian yang berkelanjutan

Industri fesyen menyumbang 8 sampai 10 persen emisi karbon global dan fast fashion telah menciptakan budaya membuang yang membuat pakaian cepat berakhir di tempat pembuangan sampah.

Tapi kita bisa mengubahnya. Belilah lebih sedikit pakaian baru dan kenakan lebih lama.

Carilah label ramah lingkungan di produk pakaian serta daur ulang pakaian bekas dan perbaiki bila perlu.

7. Tanam pohon

Setiap tahun, sekitar 12 juta hektare hutan mengalami deforestasi dan degradasi, melepaskan sekitar 25 persen emisi gas rumah kaca global.

Kita semua dapat berperan melawan fenomena ini dengan menanam pohon, baik secara individu maupun secara kolektif.

Misalnya, inisiatif Plant-for-the-Planet memungkinkan masyarakat mensponsori penanaman pohon di seluruh dunia.

Itulah artikel tentangbagaimana peran individu dalam pencegahan perubahan iklim, semoga bermanfaat untuk kita yang ingin bumi tetap lestari.

Artikel Terkait