Berikut Inilah Peristiwa yang Menjiwai Lahirnya Gerakan Pramuka

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Peristiwa yang menjiwai lahirnya gerakan Pramuka.
Ilustrasi - Peristiwa yang menjiwai lahirnya gerakan Pramuka.

Intisari-online.com - Gerakan Pramuka adalah organisasi kepanduan yang menjadi wadah pendidikan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, sebagai hasil dari penyatuan berbagai organisasi kepanduan yang ada sebelumnya.

Namun, sejarah gerakan Pramuka tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah beberapa peristiwa yang menjiwai lahirnya gerakan Pramuka:

1. Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.

Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah pergerakan nasional Indonesia, yang menegaskan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam peristiwa ini, para pemuda dari berbagai organisasi kepanduan berperan aktif dalam menyelenggarakan Kongres Pemuda II, yang menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda.

Ikrar ini mengandung tiga butir, yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

Peristiwa ini menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan anggota kepanduan.

2. Perang Dunia II, 1942-1945.

Peristiwa ini merupakan masa penjajahan Jepang di Indonesia, yang membawa dampak negatif bagi organisasi kepanduan.

Jepang melarang kegiatan kepanduan, dan menggantinya dengan organisasi Seinendan dan Keibodan, yang bertujuan untuk mendukung perang Jepang.

Namun, di balik larangan ini, para anggota kepanduan tetap melakukan kegiatan bawah tanah, dan bahkan terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Beberapa tokoh kepanduan yang menjadi pejuang kemerdekaan adalah Soekarno, Hatta, Agus Salim, dan Sudirman.

Baca Juga: Mengapa Peristiwa Sumpah Pemuda Penting Dalam Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia?

3. Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945.

Peristiwa ini merupakan puncak dari perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan.

Dalam peristiwa ini, para anggota kepanduan turut berpartisipasi dalam mengibarkan bendera merah putih, menjaga keamanan, dan menyebarkan berita kemerdekaan.

Setelah proklamasi, organisasi kepanduan mulai berkembang lagi, dan berusaha untuk menyelaraskan diri dengan cita-cita kemerdekaan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia (PKKI) di Yogyakarta, pada September 1945, yang bertujuan untuk menyatukan berbagai organisasi kepanduan yang ada.

4. Penetapan MPRS No. II/MPRS/1960, 3 Desember 1960.

Peristiwa ini merupakan awal dari proses pembentukan gerakan Pramuka.

Dalam penetapan ini, Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) menetapkan rencana pembangunan nasional semesta berencana, yang salah satu isinya adalah tentang pendidikan di bidang kepanduan.

Dalam pasal 330C, disebutkan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila, dan dalam pasal 349 ayat 30, disebutkan bahwa pemerintah akan mendirikan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia, yang terbebas dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme. Penetapan ini mendorong pemerintah untuk segera merealisasikan rencana pembentukan Pramuka.

5. Pidato Presiden Soekarno, 9 Maret 1961.

Peristiwa ini merupakan titik balik dari lahirnya gerakan Pramuka.

Dalam pidato ini, Presiden Soekarno, yang juga sebagai Mandataris MPRS, mengundang para tokoh dan pimpinan organisasi kepanduan di Indonesia, untuk berbicara tentang pembaharuan kepanduan.

Dalam pidato ini, Presiden Soekarno menekankan bahwa organisasi kepanduan harus menjadi satu, yaitu Pramuka, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dan memiliki metode dan aktivitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan bangsa.

Presiden Soekarno juga menunjuk panitia pembentuk gerakan Pramuka, yang terdiri dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojomartono. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.

6. Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961, 20 Mei 1961.

Baca Juga: 21 Tahun Yang Lalu, Tahun Baru Imlek Disahkan Jadi Hari Libur Nasional

Peristiwa ini merupakan peresmian dari lahirnya gerakan Pramuka.

Dalam keputusan ini, Presiden Soekarno menetapkan gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia, yang ditugaskan untuk menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.

Keputusan ini juga mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, yang menjadi pedoman dan pegangan bagi para pengelola gerakan Pramuka.

Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.

7. Ikrar Gerakan Pramuka, 30 Juli 1961.

Peristiwa ini merupakan penegasan dari kesatuan gerakan Pramuka.

Dalam peristiwa ini, para wakil organisasi kepanduan di Indonesia mengeluarkan pernyataan bersama, untuk meleburkan diri ke dalam gerakan Pramuka, dan mengikrarkan kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, dan NKRI.

Pernyataan ini dibacakan di Istana Olahraga Senayan, Jakarta, di hadapan Presiden Soekarno dan para pejabat negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

8. Pelantikan Pimpinan Nasional Pramuka, 14 Agustus 1961.

Peristiwa ini merupakan pengukuhan dari keberadaan gerakan Pramuka. Dalam peristiwa ini, Presiden Soekarno melantik Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas), Kwartir Nasional (Kwarnas), dan Ketua Kwartir Nasional Harian (Kwarnari) gerakan Pramuka, di Istana Negara, Jakarta.

Dalam kesempatan ini, Presiden Soekarno juga menyerahkan Panji-Panji Gerakan Pramuka, yang menjadi lambang dan identitas gerakan Pramuka.

Setelah pelantikan, dilakukan pawai dan defile Pramuka, yang diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia.

Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Pramuka.

Demikian artikel yang saya buat dengan judul Peristiwa yang Menjiwai Lahirnya Gerakan Pramuka.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah gerakan Pramuka di Indonesia.

Artikel Terkait