Kopi Kocok, Cara Lain Penyajian Kopi

Agus Surono

Editor

Kopi Kocok, Cara Lain Penyajian Kopi
Kopi Kocok, Cara Lain Penyajian Kopi

Intisari-Online.com - Kenikmatan kopi ditentukan oleh tiga hal: asal kopi, penyangraian, dan penyajian. Jika di Aceh kita mengenal kopi tarik, maka ada kopi kocok di Toraja. Bagi yang tinggal di Jakarta tak perlu repot ke Toraja. Cukup mampir di Saudagar Kopi di Jalan Sabang.

Sesuai namanya, kopi kocok adalah kopi yang dibuat dengan cara dikocok di alat pengocok atau biasa disebut shaker. Kopinya adalah kopi toraja yang disajikan dengan metode air dingin atau cold brew.

Penampilan kopi kocok ini menarik karena di atas adalah busa yang cukup tebal memenuhi gelas. Tak lama busanya akan mengempis. Rasa dinginnya menyegarkan. Kopinya bertekstur ringan dengan rasa pahitnya juga tidak terlalu menggigit di lidah karena sudah dicampur dengan gula cair atau biasa disebut simple syrup.

Ada dua pilihan untuk kopi kocok ini. Kopi kocok float dan kopi kocok rum. Jangan khawatir, rum-nya bukan minuman rum alkohol, melainkan rum sirup.

Minuman campuran kopi lainnya yang banyak dicari pelanggan adalah Irish Creme Brulle. Ini adalah campuran sirup Irish, kopi, dan susu yang dipanaskan dengan cara di-steam. Bisa disajikan panas atau dingin tergantung selera. Teksturnya kental.

Yang menarik, di atas Irish Creme Brulle ini ditaburi gula yang kemudian dibakar dengan api hingga gulanya menjadi seperti karamel. Aroma kopinya tidak terlalu tercium keras karena tertutup oleh harum gula cair panas. Saat diseruput, campuran karamel panasnya sangat kuat sambil sesekali butiran gula pasirnya menempel di pinggir bibir. Rasa manis khas karamel mengawali rasanya. Terakhir pahit kopinya menghampiri diujung tenggorokan.

Kopi hitam yang direkomendasikan di Saudagar Kopi adalah kopi toraja. Aromanya harum biji kopi yang matang. Kopi toraja di Saudagar Kopi ini berjenis arabika tanpa campuran robusta. Banyak yang bilang robusta lebih pahit rasanya dibandingkan arabika. Oleh karenanya, kopi yang terasa bukan pahit. Namun rasa asam yang lembut dan menyegarkan. Kopi ini berasal dari Toraja Sapan yaitu suatu daerah di Tanah Toraja, Sulawesi.

Mata pun langsung melek pada tegukan pertama. Tidak salah kalau dikatakan seperti menggigit buah yang segar. Bukan asam yang tajam seperti asam pahit. Rasa sepat kopinya akan terus tinggal di mulut sampai waktu yang cukup lama. Kopi toraja memang sengaja tercipta untuk pecinta kopi yang sesungguhnya.

Bila ingin bersantai, Saudagar Kopi menyediakan makanan ringan seperti pisang tempura dan roti bakar berbagai isi sesuai pesanan. Harga makanan ringannya termasuk yang bersahabat dengan kantong, kisaran antara Rp15.000 - Rp20.000. Makanan berat seperti nasi ayam atau bakmi harganya antara Rp19.000 - Rp29.000.

Saudagar Kopi terletak di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Pemiliknya adalah Deviana Arifin yang besar di Kota Parahiyangan, Bandung. Tidak berlagak seperti bos, mojang cantik ini melayani langsung para pelanggan yang datang. Didasari kecintaannya kepada kopi, Devi dengan tangannya sendiri meracik kopi.

"Ini memang passion (minat) saya yaitu kopi. Setiap langkah meracik kopi adalah hal yang penting dan sensitif. Jadi harus bisa memastikan bahwa mulai proses pemetikan sampai penyajian dipegang oleh tangan yang tepat," ujar Devi.

Devi mengungkapkan dirinya lebih memilih membuka kafe kopi di Jakarta karena di ibu kota pangsa pasar penggemar kopi lebih terbuka lebar. "Orang Jakarta minum kopi sudah menjadi life style (gaya hidup). Misalnya menunggu macet biasanya sampil ngopi," katanya. (Kompas.com/Fira Abdurachman)

Saudagar KopiJln. Sabang 16 JakartaJam buka: 07.00 - 22.00