Sejarah Masuknya Islam Melalui Pendidikan Atau Pengajaran

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Sejarah masuknya Islam melalui pendidikan dan pengajaran.
Ilustrasi - Sejarah masuknya Islam melalui pendidikan dan pengajaran.

Intisari-online.com - Islam adalah agama yang pertama kali masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan pada abad ke-7 Masehi.

Namun, bagaimana sejarah masuknya Islam melalui jalur pendidikan dan pengajaran?

Penyebaran Islam secara luas dan mendalam tidak hanya melalui jalur perdagangan, tetapi juga melalui jalur pendidikan atau pengajaran.

Jalur pendidikan atau pengajaran adalah strategi dakwah yang dilakukan oleh para ulama dan wali untuk mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat Indonesia dengan cara yang damai, menyesuaikan diri dengan adat istiadat setempat, dan memberikan manfaat bagi kehidupan sosial dan ekonomi.

Berikut adalah beberapa cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran di Indonesia:

Mendirikan Pesantren

Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua dan terbesar di Indonesia.

Pesantren pertama di Indonesia didirikan oleh Sayyid Sulaiman pada tahun 1718 di Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur.

Pesantren menjadi pusat pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam, seperti aqidah, hadis, fiqih, tafsir, tasawuf, dan lain-lain.

Pesantren juga menjadi tempat menempa akhlak dan keterampilan hidup bagi para santri, yang merupakan murid-murid dari para kiai atau guru besar.

Pesantren juga menjadi basis pergerakan sosial dan politik Islam di Indonesia, seperti perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan Jepang, perjuangan kemerdekaan, dan pembangunan nasional.

Baca Juga: Punya Sejarah Sepakbola Yang Lebih Tua, Inilah Lawan Indonesia Di 16 Besar Piala Asia

Pembangunan Langgar atau Masjid

Langgar atau masjid adalah tempat ibadah umat Islam sekaligus sebagai pusat dakwah dan pendidikan.

Para ulama dan wali membangun langgar atau masjid di dekat tempat tinggal mereka atau di tengah-tengah masyarakat.

Di sini, mereka mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat setempat, baik melalui ceramah, pengajian, shalat berjamaah, maupun diskusi.

Langgar atau masjid juga menjadi tempat berkumpulnya umat Islam dari berbagai latar belakang, sehingga terjadi interaksi sosial dan budaya yang memperkaya pengalaman beragama.

Pengajaran Melalui Kitab Sastra

Kitab sastra adalah karya tulis yang berisi tentang ajaran Islam dengan menggunakan bahasa dan huruf Jawa.

Kitab sastra digunakan sebagai media pengajaran agama Islam kepada masyarakat Jawa yang belum fasih berbahasa Arab.

Kitab sastra juga menggabungkan ajaran Islam dengan adat istiadat, budaya, dan sejarah Jawa, sehingga lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat.

Contoh kitab sastra yang digunakan sebagai media pengajaran adalah Kitab Pepakem Cirebon, UU Mataram, dan Adat Makota Alam.

Penyebaran Islam oleh Santri

Baca Juga: Bukti Sejarah Teori Sudra Menyebut Agama Hindu Dibawa Oleh Kaum Sudra yang Dibuang dari India

Santri adalah sebutan bagi orang-orang yang belajar di pesantren.

Santri memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia.

Santri yang sudah mampu mengajar atau melanjutkan dakwah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing atau berpindah ke daerah lain.

Di sana, mereka mengajarkan ajaran Islam kepada keluarga, kerabat, tetangga, atau masyarakat sekitar.

Santri juga menjadi teladan bagi masyarakat dengan menunjukkan akhlak dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam.

Demikian artikel yang saya buat dengan judul Sejarah Masuknya Islam Melalui Pendidikan Atau Pengajaran.

Artikel Terkait