Jika 3 Syarat Ini Terpenuhi, Indonesia Akan Ukir Sejarah Di Piala Asia, Untuk Pertama Kalinya, Lho

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Ada tiga syarat jika ingin Indonesia mencetak sejarah di Piala Asia untuk pertama kalinya lolos fase knock out.
Ada tiga syarat jika ingin Indonesia mencetak sejarah di Piala Asia untuk pertama kalinya lolos fase knock out.

Intisari-Online.com -Indonesia harus puas berada di urutan ketiga klasemen Grud D Piala Asia 2023 Qatar.

Kepastian itu terjadi setelah Indonesia harus takluk dari Jepang dengan skor mencolok, 1-3.

Meski berat, tapi jika 3 syarat ini terpenuhi Indonesia akan ukur sejarah di Piala Asia untuk pertama kalinya lolos dari fase grup.

Benar, untuk bisa masuk ke babak 16 besar, Indonesia kini bergantung pada hasil pertandingan tim lain.

Ada tiga caranya.

1. Yordania menang telak melawan Bahrain

Saatini Yordania memang memimpin Grup E, dengan nilai 4.

Lalu Bahrain di posisi ketiga, dengan poin 3.

Jika Yordania bisa menang 2-0 atau selisih tiga golo (jika Bahrain mencetak gol), Indonesia bisa lolos ke babak 16 besar karena unggul jumlah gol.

Tapi jikaBahrain kalah dengan selisih satu gol atau kalah selisih dua gol namun bisa mencetak gol (1-3, 2-4, dst), atau bahkan seri atau menag, Indonesia pulang kampung.

2. Oman vs Kirgistan Imbang

Cara kedua, Oman harus bermain imbang dengan Kirgistan.

3. Kirgistan Menang 1-0 atau 2-1 Atas Oman

Cara ketiga, Kirgistan menang atas Oman, 1-0 atau 2-1.

Dengan begitu Indonesia memiliki keunggulan produktivitas gol atas Kirgistan.

Kirgistan saat ini memiliki 0 poin, belum mampu cetak gol, dan selisih gol -4.

Sementara Indonesia punya 3 poin, mencetak tiga gol dan selisih gol -3.

Jika Kirgistan menang 1-0 atau 2-1, mereka akan punya 3 poin dan selisih gol -3 sama dengan Indonesia, namun tim Garuda menang produktivitas gol karena mencetak tiga gol.

Sejarah Indonesia di Piala Asia

Sebelum Piala Asia 2023 ini, Indonesia sudah mengikuti Piala Asia sebanyak empat kali.

Indonesia baru tampil di putaran final Piala Asia pada tahun 1996, setelah lolos melalui jalur kualifikasi.

Sejak itu, Indonesia telah berpartisipasi di empat edisi Piala Asia, yaitu 1996, 2000, 2004, dan 2007.

Sayangnya, prestasi Indonesia di Piala Asia belum sebanding dengan reputasinya sebagai salah satu tim kuat di Asia Tenggara.

Indonesia selalu tersingkir di babak grup dan belum pernah melaju ke babak gugur.

Dari 12 pertandingan yang telah dimainkan, Indonesia hanya meraih dua kemenangan, dua hasil imbang, dan delapan kekalahan, dengan mencetak 13 gol dan kebobolan 31 gol.

Berikut adalah ulasan singkat tentang sejarah dan rekam jejak prestasi Indonesia di Piala Asia:

Piala Asia 1996

Piala Asia 1996 adalah edisi ke-11 dari turnamen ini, yang diselenggarakan di Uni Emirat Arab pada 4-21 Desember 1996.

Indonesia lolos ke putaran final sebagai runner-up Grup 8 kualifikasi, di bawah Jepang. Indonesia tergabung di Grup A bersama Korea Selatan, tuan rumah Uni Emirat Arab, dan Kuwait.

Indonesia mengawali debutnya di Piala Asia dengan kekalahan 2-4 dari Korea Selatan, yang saat itu merupakan juara bertahan.

Gol-gol Indonesia dicetak oleh Kurniawan Dwi Yulianto dan Widodo Cahyono Putro.

Di laga kedua, Indonesia kembali menelan kekalahan 0-2 dari Uni Emirat Arab, yang berkat kemenangan ini lolos ke perempat final.

Di laga terakhir, Indonesia bermain imbang 2-2 dengan Kuwait, dengan gol-gol Indonesia dicetak oleh Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti.

Dengan hasil ini, Indonesia berada di posisi terakhir Grup A dengan satu poin, dan gagal melaju ke babak gugur.

Indonesia juga menjadi tim dengan pertahanan terburuk di turnamen ini, dengan kebobolan delapan gol.

Piala Asia 2000

Piala Asia 2000 adalah edisi ke-12 dari turnamen ini, yang diselenggarakan di Lebanon pada 12-29 Oktober 2000.

Indonesia lolos ke putaran final sebagai runner-up Grup 4 kualifikasi, di bawah Thailand.

Indonesia tergabung di Grup C bersama Cina, Korea Selatan, dan Kuwait.

Indonesia membuka penampilannya di Piala Asia 2000 dengan kekalahan telak 0-4 dari Cina, yang saat itu merupakan salah satu tim unggulan di Asia.

Di laga kedua, Indonesia kembali takluk 0-3 dari Korea Selatan, yang merupakan juara Piala Asia 1996 dan 1998.

Di laga terakhir, Indonesia bermain imbang tanpa gol dengan Kuwait, yang juga sudah tersingkir sebelumnya.

Dengan hasil ini, Indonesia kembali berada di posisi terakhir Grup C dengan satu poin, dan gagal melaju ke babak gugur.

Indonesia juga menjadi tim dengan penyerangan terburuk di turnamen ini, tanpa mencetak satu gol pun.

Piala Asia 2004

Piala Asia 2004 adalah edisi ke-13 dari turnamen ini, yang diselenggarakan di Cina pada 17 Juli-7 Agustus 2004.

Indonesia lolos ke putaran final sebagai runner-up Grup 3 kualifikasi, di bawah Arab Saudi. Indonesia tergabung di Grup D bersama Qatar, Bahrain, dan Iran.

Indonesia memulai penampilannya di Piala Asia 2004 dengan kemenangan 2-1 atas Qatar, yang merupakan kemenangan pertama Indonesia di Piala Asia.

Gol-gol Indonesia dicetak oleh Bambang Pamungkas dan Ilham Jaya Kesuma.

Di laga kedua, Indonesia kalah 1-3 dari Bahrain, yang merupakan tim debutan di Piala Asia. Gol Indonesia dicetak oleh Bambang Pamungkas.

Di laga terakhir, Indonesia bermain imbang 2-2 dengan Iran, yang merupakan juara Piala Asia 1968, 1972, dan 1976. Gol-gol Indonesia dicetak oleh Bambang Pamungkas dan Ilham Jaya Kesuma.

Dengan hasil ini, Indonesia berada di posisi ketiga Grup D dengan empat poin, dan gagal melaju ke babak gugur.

Indonesia menjadi tim dengan penyerangan terbaik di grupnya, dengan mencetak enam gol, tetapi juga menjadi tim dengan pertahanan terburuk, dengan kebobolan tujuh gol.

Piala Asia 2007

Piala Asia 2007 adalah edisi ke-14 dari turnamen ini, yang diselenggarakan di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, pada 7-29 Juli 2007.

Indonesia lolos ke putaran final sebagai salah satu tuan rumah, bersama dengan tiga negara lainnya. Indonesia tergabung di Grup D bersama Arab Saudi, Bahrain, dan Korea Selatan.

Indonesia memulai penampilannya di Piala Asia 2007 dengan kemenangan 2-1 atas Bahrain, di hadapan 88 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Gol-gol Indonesia dicetak oleh Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas.

Di laga kedua, Indonesia kalah 1-2 dari Arab Saudi, yang merupakan juara Piala Asia 1984, 1988, dan 1996. Gol Indonesia dicetak oleh Budi Sudarsono.

Di laga terakhir, Indonesia kalah 0-1 dari Korea Selatan, yang merupakan juara Piala Asia 1956 dan 1960.

Dengan hasil ini, Indonesia berada di posisi ketiga Grup D dengan tiga poin, dan gagal melaju ke babak gugur.

Indonesia menjadi tim dengan penyerangan terbaik di grupnya, dengan mencetak tiga gol, tetapi juga menjadi tim dengan pertahanan terburuk, dengan kebobolan empat gol.

Artikel Terkait