Alasan Kita Perlu Mengetahui Sejarah dari Proses Berdirinya Daulah Ayyubiyah

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Alasan kita perlu mengetahui sejarah dari proses berdirinya Daulah Ayyubiyah.
Ilustrasi - Alasan kita perlu mengetahui sejarah dari proses berdirinya Daulah Ayyubiyah.

Intisari-online.com - Daulah Ayyubiyah adalah sebuah dinasti Muslim Sunni yang didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada abad ke-12.

Lantaa apa alasan kita perlu mengetahui sejarah dari proses berdirinya Daulah Ayyubiyah.

Dinasti ini berpusat di Mesir dan pernah menguasai hampir seluruh wilayah Timur Tengah.

Salah satu prestasi terbesar Daulah Ayyubiyah adalah berhasil merebut kembali Baitul Maqdis dari Tentara Salib pada tahun 1187.

Mengapa kita perlu mengetahui sejarah dari proses berdirinya Daulah Ayyubiyah?

Ada beberapa alasan yang dapat kita pertimbangkan, antara lain:

1. Daulah Ayyubiyah merupakan salah satu periode penting dalam sejarah Islam.

Karena mencerminkan dinamika politik, kebudayaan, dan agama yang mempengaruhi pembentukan identitas di dunia Islam.

2. Daulah Ayyubiyah juga menunjukkan contoh kepemimpinan yang adil, bijaksana, dan berani dari para khalifahnya.

Khususnya Salahuddin Al-Ayyubi, yang dihormati baik oleh Muslim maupun non-Muslim.

3. Daulah Ayyubiyah juga memberikan kontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur, yang dapat kita lihat dari berbagai karya dan peninggalan yang masih ada hingga saat ini.

Baca Juga: Sejarah Indonesia di Piala Asia dan Rekam Jejak Prestasi Indonesia

Dengan mengetahui sejarah dari proses berdirinya Daulah Ayyubiyah, kita dapat belajar dari pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan oleh dinasti ini.

Kita juga dapat menghargai warisan dan kekayaan yang telah diberikan oleh Daulah Ayyubiyah kepada peradaban Islam dan dunia.

Selain menguasai berbagai wilayah, Daulah Ayyubiyah juga sangat memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur.

Banyak ilmuwan Muslim yang hidup dan berkarya pada masa Daulah Ayyubiyah, di antaranya adalah:

- Ibn Jubayr (1145-1217), seorang penulis, pelancong, dan diplomat, yang terkenal dengan buku perjalanannya yang mencatat pengalamannya mengunjungi berbagai tempat di dunia Islam, termasuk Mesir, Suriah, Irak, Persia, Arab Saudi, dan Spanyol.

- Ibn al-Nafis (1213-1288), seorang dokter, ahli anatomi, dan filsuf, yang dikenal sebagai penemu sirkulasi darah paru-paru, yang membantah teori Galen yang sebelumnya diterima secara luas.

- Al-Qifti (1172-1248), seorang sejarawan, biografer, dan bibliografer, yang menulis karya-karya tentang sejarah ilmu pengetahuan dan para ilmuwan di dunia Islam, seperti Tarikh al-Hukama (Sejarah Para Ahli) dan Inbah al-Ruwat (Pemberitahuan Para Penulis).

- Al-Jazari (1136-1206), seorang insinyur, penemu, dan seniman, yang menciptakan berbagai mesin dan alat mekanis yang canggih, seperti jam air, pompa air, robot, dan musik otomatis, yang ditulis dalam kitabnya Al-Jami' Bain al-Ilm wa al-Amal al-Nafi' fi Sina'at al-Hiyal (Kumpulan Pengetahuan dan Kegunaan dalam Membuat Alat Mekanis).

Daulah Ayyubiyah juga meninggalkan banyak karya seni dan arsitektur yang indah dan megah, yang mencerminkan gaya dan budaya mereka. Beberapa contoh bangunan dan monumen yang dibangun oleh Daulah Ayyubiyah adalah:

- Masjid Al-Azhar di Kairo, yang merupakan salah satu masjid dan universitas tertua di dunia, yang didirikan oleh Jauhar al-Siqilli, panglima Fatimiyah, pada tahun 970, dan kemudian direnovasi dan diperluas oleh Salahuddin dan para penerusnya.

Baca Juga: Sekarang Freeport Dulu Cikotok, Inilah Sejarah Tambang Emas Pertama Di Indonesia

- Benteng Qala'un di Kairo, yang merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari sebuah madrasah, sebuah rumah sakit, dan sebuah mausoleum, yang dibangun oleh Sultan Qala'un pada tahun 1284, dan dianggap sebagai salah satu contoh terbaik arsitektur Mamluk.

- Benteng Ajlun di Yordania, yang merupakan sebuah benteng perang yang dibangun oleh Salahuddin pada tahun 1184, untuk melindungi wilayah Ayyubiyah dari serangan Tentara Salib dan Bizantium, dan juga untuk mengawasi aktivitas di Lembah Yordan.

- Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang merupakan salah satu masjid dan tempat suci terpenting bagi umat Islam, yang dibangun pada abad ke-7, dan kemudian direnovasi dan dihiasi oleh Salahuddin dan para penerusnya setelah merebut kembali kota itu dari Tentara Salib pada tahun 1187.

Itulah alasankita perlu mengetahui sejarah dari proses berdirinya Daulah Ayyubiyah.

Artikel Terkait