Inilah 4 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - 4 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Hindu Budha di Indonesia.
Ilustrasi - 4 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Hindu Budha di Indonesia.

Intisari-online.com - Kerajaan Hindu Budha pernah berjaya di Indonesia sejak abad ke-5 hingga abad ke-13 Masehi.

Lantas apa penyebab runtuhnya kerajaan Hindu Budha di Indonesia.

Kerajaan-kerajaan seperti Sriwijaya, Mataram Kuno, Majapahit, dan lainnya menguasai wilayah Nusantara dengan kekuatan militer, ekonomi, dan budaya yang luar biasa.

Namun, kerajaan-kerajaan Hindu Budha ini tidak bertahan selamanya.

Mereka mengalami kemunduran dan runtuh karena berbagai faktor.

Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Hindu Budha di Indonesia?

Berikut ini adalah empat penyebab utama yang dapat kita pelajari.

1. Terdesaknya Kerajaan-Kerajaan Kecil oleh Kerajaan-Kerajaan Besar

Salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Hindu Budha adalah terdesaknya kerajaan-kerajaan kecil oleh kerajaan-kerajaan besar.

Kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit berusaha untuk menguasai wilayah-wilayah yang strategis dan kaya sumber daya.

Mereka melakukan ekspansi dan penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan kecil yang ada di sekitarnya.

Hal ini menyebabkan kerajaan-kerajaan kecil kehilangan kedaulatan dan otonomi mereka.

Mereka menjadi kerajaan bawahan atau vasal yang harus tunduk dan membayar upeti kepada kerajaan besar.

Akibatnya, kerajaan-kerajaan kecil tidak dapat berkembang dan melemah secara perlahan.

Baca Juga: Daftar 4 Kerajaan Bercorak Hindu yang Ada di Indonesia

2. Tidak Ada Pengaderan Pemimpin yang Setara dengan Pendahulunya

Penyebab runtuhnya kerajaan Hindu Budha yang kedua adalah tidak adanya pengaderan pemimpin yang setara dengan pendahulunya.

Kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia banyak yang didirikan dan dipimpin oleh raja-raja yang memiliki karisma, kebijaksanaan, dan kemampuan yang tinggi.

Mereka mampu mempersatukan dan memimpin rakyatnya dengan baik. Namun, tidak semua penerus takhta memiliki kualitas yang sama dengan raja-raja sebelumnya.

Banyak penerus takhta yang kurang cakap, lemah, korup, atau tidak disukai oleh rakyatnya.

Hal ini menyebabkan kerajaan menjadi tidak stabil dan rentan terhadap konflik internal maupun eksternal.

3. Munculnya Perang Saudara yang Melemahkan Kerajaan

Penyebab runtuhnya kerajaan Hindu Budha yang ketiga adalah munculnya perang saudara yang melemahkan kerajaan.

Perang saudara sering terjadi akibat persaingan dan perebutan kekuasaan antara keluarga kerajaan, bangsawan, atau kelompok-kelompok lainnya.

Perang saudara tidak hanya merusak tatanan sosial dan politik di dalam kerajaan, tetapi juga menguras sumber daya dan tenaga kerajaan.

Perang saudara juga membuat kerajaan menjadi terpecah-pecah dan mudah diserang oleh musuh dari luar.

Contoh perang saudara yang terkenal adalah perang Paregreg antara Raden Wijaya dan Jayakatwang yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Singasari.

Baca Juga: Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno yang Terletak di Jawa Tengah

4. Tersiarnya Agama Islam yang Mendesak Agama Hindu Budha

Penyebab runtuhnya kerajaan Hindu Budha yang keempat adalah tersiarnya agama Islam yang mendesak agama Hindu Budha.

Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13 Masehi melalui jalur perdagangan dan dakwah.

Agama Islam menawarkan ajaran yang sederhana, egaliter, dan rasional.

Agama Islam juga mendapat dukungan dari pedagang-pedagang Melayu dan Timur Tengah yang memiliki pengaruh besar di bidang ekonomi.

Banyak rakyat, terutama di daerah pesisir, yang tertarik dan beralih ke agama Islam.

Hal ini menyebabkan agama Hindu Budha semakin terpinggirkan dan kehilangan pengikutnya.

Banyak kerajaan Hindu Budha yang akhirnya memeluk agama Islam atau ditaklukkan oleh kerajaan-kerajaan Islam seperti Kesultanan Malaka, Demak, Aceh, dan lainnya.

Demikianlah artikel yang saya buat dengan judul Inilah 4 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Hindu Budha di Indonesia.

Saya harap Anda puas dengan artikel ini. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan beritahu saya.

Artikel Terkait