Intisari-Online.com- Jamu merupakan minuman tradisional khas Indonesia. Hampir di setiap masyarakat mengenal jamu atau obat yang berasal dari tumbuhan. Masing-masing memiliki nama lokal tersendiri untuk bahan baku jamu. Jika Anda penasaran dengan tanaman apa saja yang berkhasiat sebagai jamu, kunjungilah Taman Djamoe Indonesia.
Lokasinya yang berada di pinggir jalan nasional yang menghubungkan Ungaran dan Bawen membuat Taman Djamoe Indonesia ini mudah terlihat. Jika dari Ungaran Taman Djamoe Indonesia terletak sekitar 200 m dari Pasar Karangjati. Taman ini buka tiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00. Harga tiket Senin-Jumat Rp7.500, sedangkan Sabtu-Minggu Rp10.000 per orang.
Memasuki ruangan utama kita akan disambut aroma khas jamu. Dalam ruangan tersebut juga dipajang cerita sejarah Njonja Meneer membangun bisnis kerajaan jamu di Semarang. Juga ada alat-alat untuk membuat jamu di antara bejana tembaga dan penumbuk bahan. Jika datang rombongan, kita bisa menikmati sajian audio visual tentang kebangkitan jamu Njonja Meneer.
Keluar dari ruangan tersebut kita akan menemui tanaman-tanaman berkhasiat jamu yang ditata rapi layaknya tanaman hias di taman. Sembari jalan-jalan di lahan seluas tiga hektar tersebut, kita bisa lebih mengenal sekitar 600 jenis tanaman jamu. Bisa jadi kita baru tahu jenis tanaman yang sering kita minum dalam bentuk jamu. Jadi taman ini bisa berfungsi sebagai tempat rekreasi sekaligus sarana edukasi.
Lelah jalan-jalan mengitari taman, kita bisa menikamti sajian minuman jamu yang disajikan hangat atau dingin di antaranya Es Sari Asem atau minuman hangat Serbat. Tak hanya itu, kita juga bisa menikmati es krim jamu yang kini sedang menjadi andalan Taman Djamoe. Jika lapar, ada makanan tradisional seperti pecel dan gudangan di Taman Djamoe Resto yang siap menuntaskan rasa lapar.
Ingin membawa oleh-oleh dari Taman Djamoe? Kita bisa berkunjung di Gift Shop Taman Djamoe. Ada berbagai macam oleh-oleh seperti kaos, gantungan kunci, dan beberapa aroma terapi.
Menurut Presiden Direktur PT. Nyonya Meneer, Charles Saerang, Indonesia memiliki sekitar 30 ribu spesies tanaman obat-obatan. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara mega-biodiversity kedua setelah Brazil untuk tanaman herbal.
“Berdirinya Taman Djamoe ini agar kekayaan leluhur tidak terlupakan. Dan kami ingin membudayakan minum jamu dengan mengubah mindset jamu yang kuno menjadi jamu sebagai gaya hidup. Tradisi harus beradaptasi, jangan menetap di zaman kuno terus, tetapi bisa dibuat modern,” ujarnya.
Sudahkah Anda berkunjung ke Taman Djamoe! (*)
Taman Djamoe Indonesia Jalan Raya Karangjati Km 28 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang