- Lemahnya penegakan hukum dan perlindungan negara terhadap hak-hak kelompok minoritas.
Banyak kasus kekerasan yang tidak ditindaklanjuti dengan serius oleh aparat penegak hukum, bahkan ada yang mendapat dukungan dari pemerintah daerah.
Hal ini menimbulkan rasa tidak adil dan tidak aman bagi kelompok minoritas, serta memberi ruang bagi kelompok intoleran untuk bertindak sewenang-wenang.
- Adanya pengaruh politik dan kepentingan kelompok tertentu yang memanfaatkan isu-isu sensitif terkait kelompok minoritas untuk menggalang dukungan dan memecah belah masyarakat.
Hal ini terlihat dari meningkatnya kasus kekerasan menjelang pemilu, serta adanya upaya-upaya untuk mengubah peraturan dan undang-undang yang mengancam kebebasan beragama dan berekspresi.
Dampak Kekerasan Terhadap Kelompok Minoritas
Kekerasan terhadap kelompok minoritas memiliki dampak yang negatif, tidak hanya bagi korban dan pelaku, tetapi juga bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan, antara lain:
- Menimbulkan trauma, luka, dan kematian bagi korban, serta hukuman dan stigma bagi pelaku.
Kekerasan juga merusak hubungan sosial, keluarga, dan komunitas yang terlibat.
- Mengganggu hak-hak dasar dan kesejahteraan kelompok minoritas, seperti hak untuk beragama, berpendapat, berkumpul, menikah, mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan layanan publik.
Banyak kelompok minoritas yang mengalami kesulitan dalam mengurus administrasi, mendapatkan tunjangan, membuat akte kelahiran, dan lain-lain karena tidak diakui oleh negara.
Baca Juga: Memaknai Keragaman Budaya di Indonesia, Kekuatan atau Tantangan?
KOMENTAR