2 Bukti Sejarah Teori Ksatria, Termasuk Keruntuhan Kerajaan Ini

Ade S

Editor

Patung Buddha di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Artikel ini menjelaskan 2 bukti sejarah teori ksatria, yaitu semangat dan keberanian para prajurit India dan kehancuran kerajaan India Selatan.
Patung Buddha di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Artikel ini menjelaskan 2 bukti sejarah teori ksatria, yaitu semangat dan keberanian para prajurit India dan kehancuran kerajaan India Selatan.

Intisari-Online.com -Teori ksatria merupakan salah satu teori yang mencoba menjelaskan bagaimana agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia.

Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu-Buddha dibawa oleh para prajurit India yang kalah perang dan mencari tempat tinggal baru di Nusantara.

Namun, apa bukti sejarah teori ksatria yang dapat mendukung teori ini?

Dalam artikel ini, kita akan membahas 2 bukti sejarah teori ksatria.

Selain itu, artikel ini juga akan mengulas tokoh yang mendukung teori ksatria.

Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia

Sejak kira-kira abad keempat atau kelima, Indonesia telah menerima pengaruh budaya Hindu-Buddha.

Hal ini dibuktikan dengan adanya kerajaan-kerajaan berlatar belakang Hindu-Buddha di Indonesia pada masa awal Masehi, misalnya Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Mataram Kuno, dan Sriwijaya.

Banyak teori yang mencoba menjelaskan bagaimana agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, salah satunya adalah Teori Ksatria.

Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu tersebar oleh para prajurit India yang terpaksa melarikan diri karena kalah perang.

Baca Juga: 3 Bukti Sejarah Teori Brahmana, Salah Satunya Bahasa Sansekerta

Tokoh Teori Ksatria

Melansir Kompas.com, teori Ksatria diusulkan oleh seorang ilmuwan bernama Cornelis Christian Berg atau C.C. Berg.

Ia berpendapat bahwa agama Hindu di Indonesia tersebar oleh golongan ksatria atau golongan prajurit yang sebelumnya berkuasa di wilayah India.

Dalam agama Hindu, ksatria adalah kasta kedua yang berada di bawah kasta Brahmana.

Para ahli berpendapat bahwa penyebaran Hindu di Indonesia dipicu oleh konflik politik yang terjadi di India.

Konflik ini sendiri dipercata telah mengakibatkan keruntuhan kerajaan-kerajaan di India.

Penguasa yang kalah kemudian mengungsi ke berbagai daerah, salah satunya adalah Indonesia.

Setelah sampai di Indonesia, golongan ksatria membentuk sebuah komunitas kecil yang lama-kelamaan berkembang menjadi kerajaan atau pemerintahan baru.

Dari sinilah, mereka kemudian mengajarkan pengaruh dan budaya Hindu kepada penduduk lokal.

Bukti Sejarah yang Mendukung Teori Kesatria

Terdapat dua bukti sejarah yang dianggap memperkuat keberadaan teori ksatria, seperti dilansir dari Gramedia.com berikut ini:

1. Semangat dan Keberanian untuk Menguasai Wilayah Baru

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, dari Kutai Hingga Mataram

Kelompok prajurit atau perwira tentu memiliki semangat dan keberanian yang luar biasa dalam melakukan aktivitasnya, terutama ketika menguasai wilayah baru.

Karena itu, mereka masuk ke dalam kasta Kesatria (dalam ajaran Hindu).

Hal inilah yang menjadi faktor penguat keabsahan teori Kesatria.

2. Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan di India Selatan

Faktor penguat lainnya adalah kerajaan-kerajaan di India Selatan mulai mengalami keruntuhan.

Selain itu, mereka juga kalah dalam perang sehingga mulai mencari tempat tinggal untuk bertahan hidup.

Akhirnya mereka memilih Nusantara (Indonesia) untuk menjadi tempat tinggal mereka.

Demikianlah 2 bukti sejarah teori ksatria yang dapat kita ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda tentang bukti sejarah teori ksatria.

Baca Juga: Komoditas yang Sering Diperdagangkan pada Masa Kerajaan Hindu Buddha

Artikel Terkait