Intisari-online.com - Pada tahun 1942, Indonesia mengalami peristiwa penting dalam sejarahnya, yaitu berakhirnya penjajahan Belanda dan awal pendudukan Jepang.
Namun, Belanda sempat menyerah tanpa syarat kepada Jepang hingga menyerahkan Indonesia.
Peristiwa ini ditandai dengan penyerahan tanpa syarat yang dilakukan oleh pihak Belanda kepada Jepang dalam perjanjian Kalijati.
Bagaimana sejarah dan kronologi peristiwa ini? Mari kita simak ulasannya.
Sebelum menyerah kepada Jepang, Belanda telah menjajah Indonesia selama 350 tahun menurut catatan sejarah.
Belanda menguasai berbagai sektor ekonomi, politik, sosial, dan budaya di Indonesia.
Namun, kekuasaan Belanda mulai terancam ketika Jepang melakukan agresi militer di kawasan Asia Pasifik sebagai bagian dari Perang Dunia II.
Jepang memiliki ambisi untuk menguasai Asia dan Pasifik sebagai wilayah kekuasaannya.
Untuk itu, Jepang menyerang dan mengalahkan berbagai negara yang berada di kawasan tersebut, termasuk sekutu Belanda seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis.
Jepang juga menargetkan Indonesia sebagai sumber daya alam yang strategis, terutama minyak bumi.
Kronologi
Jepang mulai mendaratkan pasukan di Indonesia pada 1 Maret 1942. Tentara Jepang mendarat di tiga tempat, yaitu Banten, Indramayu, dan Bojonegoro dengan dipimpin oleh Jenderal Imamura.
Pendaratan yang dilakukan Jepang tidak diduga oleh Belanda pada saat itu. Tentara Belanda tidak dapat memberikan perlawanan terhadap pasukan Jepang yang bergerak cepat.
Dalam waktu singkat, Jepang berhasil menduduki beberapa wilayah di Indonesia, seperti Tarakan, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, Palembang, dan Batavia.
Tentara Belanda terdesak dan mundur ke Lembang, Jawa Barat. Di sana, Belanda mengadakan rapat untuk menentukan sikap terhadap Jepang.
Akhirnya, pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dalam perundingan di Kalijati, dekat Subang, Jawa Barat.
Pihak Belanda diwakili oleh Panglima Tentara Belanda, Jenderal Ter Poorten, sedangkan Jepang diwakili oleh Jenderal Imamura.
Penyerahan ini dikenal dengan perjanjian Kalijati.
Dampak
Perjanjian Kalijati berisi pernyataan bahwa Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dan memberikan kekuasaannya atas Indonesia pada Jepang.
Sejak saat itu, berakhirlah penjajahan Belanda di Indonesia sekaligus mengawali era pendudukan Jepang di Indonesia.
Pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak yang berbeda-beda bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Bisa 30 Kali Lebih Tinggi dari Tsunami Jepang, Bencana Hebat Mengintai di Sisi Selatan Jawa
Di satu sisi, Jepang melakukan berbagai kebijakan yang merugikan dan menindas rakyat Indonesia, seperti kerja paksa (romusha), pengaturan pangan, propaganda, dan penghapusan unsur-unsur Barat.
Di sisi lain, Jepang juga memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk berpartisipasi dalam pemerintahan, pendidikan, organisasi, dan persenjataan.
Hal ini dimanfaatkan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi kemerdekaan Indonesia.
Kesimpulan
Perjanjian Kalijati adalah peristiwa sejarah yang menandai berakhirnya penjajahan Belanda dan awal pendudukan Jepang di Indonesia. Perjanjian ini terjadi pada 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Perjanjian ini berisi penyerahan tanpa syarat yang dilakukan oleh pihak Belanda kepada Jepang.
Perjanjian ini membawa dampak yang berbeda-beda bagi bangsa Indonesia, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Itulah penyebab Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang kemudian menyerahkan Indonesia.