Meletusnya Revolusi Abbasiyah tidak terlepas dari berbagai kompleksitas masalah yang terjadi pada pemerintahan Bani Umayyah.
Menjelang pertengahan abad ke-8, banyak umat yang tidak lagi mendukung Bani Umayyah yang dinilai korup, sekuler, dan memihak sebagian kelompok.
Pergolakan untuk melengserkan Dinasti Umayyah menjadi kuat setelah mendapat dukungan dari Panglima militer Abu Muslim Al-Khurasani.
Usaha yang dilakukan oleh kelompok Abbasiyah yang dipimpin oleh Abu Abbas As-Saffah berhasil menggulingkan Dinasti Umayyah menjelang tahun 750.
Abu Abbas as-Saffah resmi dinyatakan sebagai khalifah Bani Abbasiyah yang pertama pada 28 November 749.
Pada April 750, Kekhalifahan Bani Umayyah runtuh setelah ibu kotanya di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbasiyah.
Asal-usul gelar As-Saffah
Setelah menjadi khalifah, Abu Abbas mendapat gelar As-Saffah, yang artinya penumpah darah.
Gelar ini disematkan kepadanya karena saat menggulingkan Dinasti Umayyah, ia nyaris membantai habis keturunan dinasti tersebut.
Di awal pemerintahannya, Abu Abbas As-Saffah memerintahkan untuk memburu keturunan dari Dinasti Umayyah.
Marwan II, khalifah terakhir Bani Umayyah di Damaskus, ditangkap setelah melarikan diri ke Mesir pada Agustus 750.
Hanya ada seorang pangeran bernama Abdurrahman, yang selamat dari kejaran pasukan Abbasiyah dan dapat meloloskan diri ke Afrika Utara.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR