Intisari-online.com - Uang adalah salah satu penemuan terpenting dalam sejarah peradaban manusia.
Berikut ini rangkuman sejarah munculnya uang dalam kehidupan manusia.
Uang memungkinkan manusia untuk melakukan transaksi jual beli barang dan jasa dengan lebih mudah dan efisien.
Namun, uang tidak selalu berbentuk seperti yang kita kenal sekarang.
Uang telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan sejak zaman prasejarah hingga zaman modern.
Berikut ini adalah rangkuman sejarah munculnya uang dalam kehidupan manusia.
Zaman Prasejarah: Sistem Barter
Pada zaman prasejarah, manusia belum mengenal uang sebagai alat tukar.
Mereka menggunakan sistem barter, yaitu pertukaran barang dengan barang atau jasa dengan jasa.
Sistem ini diduga muncul pada zaman Neolitikum atau masa bercocok tanam, sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Sistem barter pertama kali digunakan oleh penduduk Mesopotamia pada 6000 SM.
Sistem ini kemudian diadopsi oleh masyarakat Fenisia, yang dikenal sebagai pelaut dan pedagang handal.
Baca Juga: Uang VOC, Oeang Republik, dan Rupiah, Sejarah Uang di Indonesia dari Zaman Kolonial hingga Reformasi
Sistem barter memiliki beberapa kelebihan, seperti tidak memerlukan biaya produksi, tidak mengalami inflasi, dan tidak memerlukan otoritas pusat.
Namun, sistem ini juga memiliki banyak kelemahan, seperti sulitnya menentukan nilai tukar yang setara, sulitnya menyimpan barang yang ditukar, sulitnya mencari orang yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama, dan rentan terhadap kecurangan dan konflik.
Zaman Kuno: Uang Komoditas
Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, sistem barter mulai digantikan oleh uang komoditas, yaitu benda-benda yang memiliki nilai intrinsik atau nilai guna, seperti emas, perak, garam, gandum, kulit binatang, dan lain-lain.
Uang komoditas pertama kali digunakan oleh bangsa Lydia, yang hidup di wilayah Turki pada abad ke-6 SM.
Mereka menciptakan uang koin dari campuran emas dan perak yang disebut electrum. Uang koin ini memiliki bentuk seperti kacang polong dan memiliki lambang singa sebagai simbol kerajaan Lydia.
Uang komoditas memiliki beberapa keunggulan, seperti mudah dibawa, mudah dibagi, mudah dihitung, dan memiliki nilai yang stabil.
Namun, uang komoditas juga memiliki beberapa kekurangan, seperti sulitnya menentukan kadar kemurnian dan beratnya, mudah hilang atau dicuri, dan memerlukan tempat penyimpanan yang aman.
Zaman Klasik: Uang Logam
Perkembangan selanjutnya dari uang komoditas adalah uang logam, yaitu benda-benda yang dibuat dari logam mulia, seperti emas, perak, dan tembaga, yang dicetak dengan gambar atau tulisan tertentu.
Baca Juga: Mengenal 5 Perusahaan Batu Bara Terbesar di Kalimantan, Siapa Paling Cuan?
Uang logam pertama kali digunakan oleh bangsa Yunani, yang mengembangkan sistem moneter yang disebut drachma.
Uang logam ini memiliki bentuk bulat dan memiliki gambar dewa-dewi Yunani sebagai simbol kekuasaan dan kebudayaan.
Uang logam ini kemudian menyebar ke seluruh dunia kuno, termasuk ke Romawi, Persia, India, dan Cina.
Uang logam memiliki beberapa keunggulan, seperti memiliki nilai yang tinggi, mudah diterima, mudah disesuaikan, dan memiliki nilai estetika.
Namun, uang logam juga memiliki beberapa kekurangan, seperti mudah berkarat, mudah aus, mudah dipalsukan, dan memerlukan standar yang seragam.
Zaman Pertengahan: Uang Kertas
Uang kertas adalah benda-benda yang dibuat dari kertas atau kain yang diberi tanda atau cap tertentu.
Uang kertas pertama kali digunakan oleh bangsa Cina, yang menciptakan uang kertas pada abad ke-7 M.
Uang kertas ini disebut jiaozi dan digunakan sebagai alat pembayaran yang praktis dan ringan.
Uang kertas ini kemudian berkembang menjadi uang kertas modern yang disebut renminbi atau yuan.
Uang kertas ini menyebar ke seluruh dunia melalui jalur sutra dan pedagang-pedagang Eropa.
Uang kertas memiliki beberapa keunggulan, seperti mudah dibuat, mudah dibawa, mudah ditransfer, dan memiliki nilai yang fleksibel.
Namun, uang kertas juga memiliki beberapa kekurangan, seperti mudah rusak, mudah terbakar, mudah dipalsukan, dan mudah mengalami inflasi.
Zaman Modern: Uang Elektronik
Uang elektronik adalah benda-benda atau data yang disimpan dalam media elektronik, seperti kartu, komputer, atau internet, yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
Uang elektronik pertama kali digunakan oleh bangsa Amerika, yang menciptakan kartu kredit pada tahun 1950.
Kartu kredit ini digunakan sebagai alat pembayaran yang mudah dan aman.
Kartu kredit ini kemudian berkembang menjadi berbagai jenis uang elektronik, seperti kartu debit, kartu ATM, kartu pintar, e-money, dan lain-lain.
Uang elektronik memiliki beberapa keunggulan, seperti tidak memerlukan uang tunai, tidak memerlukan tempat penyimpanan, tidak memerlukan biaya produksi, dan memiliki kecepatan dan kemudahan transaksi.
Namun, uang elektronik juga memiliki beberapa kekurangan, seperti memerlukan infrastruktur dan teknologi yang canggih, memerlukan keamanan dan perlindungan yang tinggi, memerlukan regulasi dan pengawasan yang ketat, dan rentan terhadap kejahatan siber.
Zaman Digital: Uang Kripto
Uang kripto adalah benda-benda atau data yang disimpan dalam jaringan terdesentralisasi, seperti blockchain, yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
Uang kripto pertama kali digunakan oleh orang yang tidak diketahui identitasnya, yang menciptakan bitcoin pada tahun 2009.
Bitcoin ini digunakan sebagai alat pembayaran yang anonim dan transparan.
Bitcoin ini kemudian berkembang menjadi berbagai jenis uang kripto, seperti ethereum, litecoin, ripple, dan lain-lain.
Uang kripto memiliki beberapa keunggulan, seperti tidak memerlukan otoritas pusat, tidak memerlukan perantara, tidak memerlukan biaya transaksi, dan memiliki nilai yang global.
Namun, uang kripto juga memiliki beberapa kekurangan, seperti tidak memiliki nilai intrinsik, tidak memiliki nilai hukum, tidak memiliki stabilitas, dan tidak memiliki perlindungan konsumen.
Kesimpulan
Uang adalah alat tukar yang digunakan manusia untuk mempermudah transaksi jual beli barang dan jasa.
Uang telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan sejak zaman prasejarah hingga zaman digital.
Uang telah berubah dari benda-benda yang memiliki nilai guna, seperti kerang, garam, dan gandum, menjadi benda-benda yang memiliki nilai nominal, seperti koin, kertas, dan data.
Uang juga telah berubah dari benda-benda yang memiliki bentuk fisik, seperti logam, kain, dan kertas, menjadi benda-benda yang tidak memiliki bentuk fisik, seperti kartu, komputer, dan internet.
Uang juga telah berubah dari benda-benda yang dikendalikan oleh otoritas pusat, seperti negara, bank, dan perusahaan, menjadi benda-benda yang dikendalikan oleh jaringan terdesentralisasi, seperti blockchain.
Uang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia. Uang merupakan cerminan dari peradaban manusia.
Itulah rangkuman sejarah munculnya uang dalam kehidupan manusia.