Intisari-Online.com -Apakah Anda tahu bahwa bulan Februari yang kita kenal sekarang pernah menjadi bulan terakhir dalam kalender? Bagaimana bisa hal itu terjadi?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengetahui sejarah penanggalan Masehi yang kita gunakan saat ini.
Sejarah penanggalan Masehi bermula dari kalender Romawi yang dibuat oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM.
Kalender ini kemudian mengalami beberapa perubahan dan penyempurnaan hingga menjadi kalender Gregorian yang diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada abad ke-16.
Kalender Gregorian ini didasarkan pada tahun kelahiran Isa al-Masih atau Yesus Kristus.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang asal-usul dan perkembangan kalender Masehi, serta alasan di balik pergeseran posisi bulan Februari.
Asal-usul Penanggalan Masehi
Kalender Masehi atau Anno Domini merupakan istilah untuk sistem penanggalan atau penomoran tahun yang menggunakan kalender Julian dan Gregorian.
Melansir Kompas.com, kalender Julian dan Gregorian mengadopsi kalender bangsa Romawi yang telah berlaku sejak 45 SM sebagai dasar perhitungan tanggal dan bulan.
Kalender Romawi ini disempurnakan oleh Julius Caesar. Pada 47 SM, saat berkunjung ke Alexandria, Mesir, ia mendapatkan masukan dari Sosigenes, seorang pakar astronomi dan matematika, tentang cara menghitung tanggal yang akurat.
Baca Juga: Sejarah Tahun Baru Masehi, Berawal dari Kaisar Terbesar Romawi
Sosigenes menyarankan agar menggunakan durasi satu tahun syamsiyah: 365,25 hari dan mengurangi 90 hari dari kalender Romawi tradisional yang masih dipakai oleh masyarakat di sana, yaitu menghapus 23 hari di bulan Februari dan 67 hari lainnya di bulan November dan Desember.
Mulai saat itu, kalender yang ditetapkan oleh Julius Caesar ini mulai diterapkan.
Tanggal 1 Ianuarius (Januari) ditunjuk sebagai bulan pertama dalam kalender Julius Caesar ini untuk menghormati rapat perdana dewan gereja Kerajaan Romawi kuno yang diadakan pada tanggal tersebut.
Sejak itu, Januari menjadi bulan pertama dan Desember menjadi bulan terakhir, seperti yang kita kenal saat ini:
* Januari: 31 hari
* Februari: 28 atau 29 hari
* Maret: 31 hari
* April: 30 hari
* Mei: 31 hari
* Juni: 30 hari
* Juli: 31 hari
Baca Juga: 35 Balasan Ucapan Selamat Tahun Baru 2024, Simpel Tapi Menyentuh
* Agustus: 31 hari
* September: 30 hari
* Oktober: 31 hari
* November: 30 hari
* Desember: 31 hari
Namun, sebelumnya, bulan-bulan ini memiliki nama yang berbeda, yaitu:
* Ianuarius: 31 hari
* Martius: 31 hari
* Maius: 31 hari
* Quintilis: 31 hari
* September: 31 hari
* November: 31 hari
* Aprilis: 30 hari
* Iunius: 30 hari
* Sextilis: 30 hari
* October: 30 hari
* Desember: 30 hari
* Februari: 29 hari
Kemudian, sejak abad ke-8, nama-nama bulan ini mulai berubah hingga menjadi seperti yang kita tahu sekarang.
Selain kalender Julius Caesar, penanggalan Masehi yang kita gunakan saat ini sebenarnya adalah kalender Gregorius.
Kalender Gregorius atau Gregorian adalah sistem penanggalan yang diciptakan oleh Paus Gregorius XIII dan diperkenalkan ke dunia pada 4 dan 15 Oktober 1582.
Sistem penanggalan kalender ini didasarkan pada tahun Masehi yang dihitung dari kelahiran Isa al-Masih atau Yesus Kristus.
Oleh karena itu, kalender Gregorian juga dikenal sebagai kalender Masehi.
Demikianlah sejarah penanggalan Masehi yang telah kita bahas dalam artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah penanggalan Masehi.
Baca Juga: 10 Doa Pergantian Tahun Baru 2024, Simpel Namun Menyentuh Hati