Intisari-Online.com -Melalui Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama, memberikan penghargaan kepada para operator EMIS 4.0 Teladan Nasional 2023.
Dalam rilisnya, Kemenag mengatakan, program ini adalahwujud apresiasi kepada para operator data pada sistem pengelolaan data pokok Pendidikan Islam khususnya Pendidikan Madrasah.
Ada sembilanoperator data (User Champion) Education Management Information System (EMIS)yang berasal dari madrasah, kabupaten/kota dan provinsi, yang berhasil meraih penghargaan tersebut.
Mereka mengalahkan 675 operator EMIS lainnya yang direkomendasikan dari seluruh Indonesia.
Dirjen Pendis Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan, kompetisi User Champion EMIS 4.0 Teladan 2023 merupakan bentuk pengakuan atas kinerja dan prestasi para operatorsebagai garda terdepan pendidikan madrasah.
Mereka memastikan suguhan data pendidikan madrasah yang valid dan berkualitas.
Sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Pendidikan Madrasah secara matang dan tepat.
"Tak dapat dipungkiri,semua kerja, terutama yang terkait perencanaan strategis, pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan, mutlak harus berbasis data, bukti, dan pengetahuan yang teruji," kata Dhani di Jakarta pada Selasa (5/12) kemarin.
"Tidak dapat ditunda lagi, manajemen big data harus bertransformasi ke arah digitalisasi dan menuju tata kelola yang semakin terpadu."
Dia juga menambahkan,transformasi digital dan pemutakhiran sebuah perangkat, harus diiringi dengan pembentukan digital culture.
“Kita tidak boleh mengabaikan suatu hal yang saat ini telah menjadi sebuah keniscayaan, dan ini perlu dikawal dengan program manajemen perubahan yang terencana baik,” ujar pria yang jugaGuru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Di sisi lain, Kemenag, melalui program tersebut, berharapkegiatan ini menjadi titik rekonsiliasi di antara User Champion serta para pihak yang terkait tata kelola EMIS, dan menjadi pemicu getuk tular kemampuan mereka kepada yang lain.
Karena itulahpara User Champion penerima penghargaan diharapkan tidak berhenti menunjukkankerja baik, dan terus mendorong pengembangan EMIS dari waktu ke waktu.
Dari rilis yang sama, EMIS 4.0 per hari ini menyimpan dan mengelola data legalitas, sarana serta prasarana dari sebanyak 86.343 satuan Madrasah, 10.464.648 profil peserta didik, 878.484 profil pendidik, dan 55.703 profil tenaga kependidikan.
Dari tingkat taman kanak-kanak (ABA/RA), MI, MTs, dan MA.
Sistem yang didukung oleh sebanyak 80.952 User Champion di seluruh Indonesia ini terintegrasi dengan Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) di Kemendikbud Riset dan Kemensos.
Data EMIS 4.0 juga telah dimanfaatkan oleh kementerian/lembaga teknis lainnya seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Kesehatan, dan lain-lain.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana mengatakan, EMIS telah digunakan oleh Kementerian Agama sejak 1998, dan sudah berusia 25 tahun.
Dia mengatakan, di usia EMIS yang seperempat abad ini, menjadi momen bagi Kemenag untuk memberi apresiasi bagi orang-orang hebat yang penuh dedikasi, yang senantiasa menyuguhkan data yang berkualitas, dan menjadi perangkat bagi pengambilan keputusan serta kebijakan.
Ketua Project Management Unit Realizing Education Promise–Madrasah Education Quality Reform(PMU REP-MEQR) Abdul Rouf, menambahkan bahwa kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang baik dari seluruh operator EMIS madrasah di Indonesia.
Panitia telah melakukan seleksi dengan melalui beberapa tahapan.
Dari 675 pendaftar disaring menjadi 60 seminalis, dan kemudian disaring lebih lanjut menjadi 30 finalis, dan terakhir menjadi 9 orang pemenang.
Rouf menguraikan, penilaian para peserta kompetisi didasarkan pada beberapa aspek:
- tingkat loyalitas dan dedikasi pada profesi
- penguasaan pekerjaan dan kualitas data yang dikelola yang lengkap disertai bukti-bukti nyata
- kemampuan untuk memecahkan masalah teknis termasuk inovasi yang dilakukan
- prestasi sebelumnya yang pernah diraih termasuk pengakuan dari para mitra kerja
- sepak terjang dalam membuat perubahan
- keaktifan dalam mengembangkan jejaring dan menularkan ilmu pengetahuan
- kemampuanmenggalang solidaritas antar sesama User Champion.